Bukan suasana yang harus diganti, tapi hati yang harus diperbaiki. Hati yang hidup menghidupkan suasana.
Ramadan Usah Pergi
"Ramadan ramadan ramadan di hati
Ramadan ramadan kumohon usah pergi
Rahmat melimpah damainya kurasakan Ramadhan bulan Al-Quran mendidik jiwaku menyuburkan iman kuharapkan terus bersamamu selamanya"
Bait di atas adalah penggalan lirik lagu yang berjudul 'Ramadan' yang dilantunkan Maher Zain. Liriknya menyentuh bagi siapa saja yang tidak menginginkan ramadan berlalu.
Tidak ada bulan semulia ramadan dan tidak ada bulan yang lebih menyemangati ibadah kepada Allah SWT selain ramadan. Beruntung bagi seseorang yang dapat bertemu dengan bulan suci penuh berkah itu.
Bulan Ramadan merupakan bulan bagi orang yang beriman. Karena jika hanya mengaku Islam saja tidak serta merta ia akan mampu menunaikan ibadah yang mulia itu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah ayat 183;
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Jelas kewajiban berpuasa hanya untuk orang beriman bukan sekadar orang Islam. Banyak orang Islam tidak menjalankan ibadah puasa. Mereka lebih memilih mengenyangkan perut disaat orang beriman menghamba dengan sungguh-sungguh melakukan banyak ibadah.
Menahan lapar dan dahaga dari subuh hingga magrib dibarengi dengan menahan diri dari segala perbuatan buruk atau yang dapat membatalkan puasa. Mereka berharap, puasa yang dijalankan membuahkan hasil berupa predikat takwa, sebagaimana diterangkan dalam ayat di atas.
Ramadan memberi banyak semangat dalam diri orang beriman untuk menambah dan memperkuat ibadah kepada Allah. Al-Qur'an menjadi teman keseharian hingga berkali-kali khatam tapi tak pernah bosan. Memberi makanan orang berbuka hingga sedekah harian tak ditinggalkan.
Sungguh indah hari-hari bersama ramadan, orang beriman pasti menginginkan seluruh bulan adalah ramadan. Kini hadirnya telah sampai di penghujung menunggu detik-detik kepulangan lalu meninggalkan kita semua. Rasa sedih tak terkira menyelimuti orang beriman, namun apa daya tak ada seorang pun yang dapat menahan kepergiannya.