Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sekarang Saya Sudah Stop Memberi Sedekah di Jalan

14 Mei 2019   11:37 Diperbarui: 14 Mei 2019   11:42 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekarang Saya Sudah Stop Memberi Sedekah di Jalan
Sedekah (sumber gambar: timeofomandotcom)

Bila dalam perjalanannya si penerima sedekah menjadi orang yang dapat hidup layak dan memiliki kelebihan, maka ia dapat berubah dari penerima sedekah menjadi pemberi sedekah. Demikian seterusnya. Sementara fenomena pengemis bermobil dan orang-orang yang seperti ini tidak demikian.

Belum lagi mereka yang menggunakan kecacatan tubuhnya (hingga membuat dirinya seolah-olah cacat), eksploitasi bayi dan anak-anak hingga berkembang fenomena penyewaan bayi dan anak-anak, memanfaatkan anjuran bersedekah menjadi modus bagi kepentingan diri mereka dalam memperoleh 'penghasilan'. Padahal banyak dari mereka yang layak kerja secara fisik, hanya mereka tidak mau melakukannya.

Disamping itu, telah banyak lembaga-lembaga penyalur sedekah dalam berbagai format,misalnya yang dikelola oleh pemerintah,  ada yang berbentuk LSM, rumah yatim-piatu, lembaga-lembaga yang berada di setiap mesjid dan lain sebagainya. 

Kita tidak kekurangan tempat untuk menyalurkan sedekah serta donasi-donasi lain misalnya zakat, sumbangan atau apapun namanya. Dari institusi pemerintah hingga non pemerintah/swasta. Dari yang sudah berbadan hukum hingga yang belum berbadan hukum.

Pilihan saya dan keluarga adalah menyalurkan sedekah saya melalui lembaga resmi atau melalui orang yang sudah saya kenal dengan baik. Ini demi kepraktisan berpikir saja, bahwa saya tidak mau sedekah/donasi yang saya salurkan itu disalah gunakan atau diterima oleh orang-orang yang tidak berhak menerimanya. 

Hingga saat saya mengeluarkan sedekah, saya terbebas dari prasangka apapun, karena sudah yakin terhadap penyalurnya. Nggak lucu kan, kalau kita memberikan sedekah, ternyata si penerima sedekah itu mobilnya lebih bagus dari si pemberi sedekah.

Lagipula, kalau lihat ketentuannya di atas, kita perlu memperhatikan orang-orang di sekeliling kita dulu, baru diluar itu.

Selamat bersedekah ;)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun