Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Itu Harus "Hepi-hepi", Aman dan Nyaman

29 Mei 2019   01:02 Diperbarui: 29 Mei 2019   01:04 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Itu Harus "Hepi-hepi", Aman dan Nyaman
sumber gambar: simomodotcom

Mudik itu hepi-hepi. Mudik itu saat kita menikmati liburan. Mudik itu ke luar kota. Begitulah mudik versi kami. Sementara mudik menurut kaidah kebahasaan, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti antara lain: (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman); pulang ke kampung halaman; tentang usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga; suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya.

Saya dan keluarga sebetulnya tidak pernah melakukan mudik, karena orang tua dan mertua tinggal di Jakarta. Saya, kalau ada yang bertanya,"mudik ke mana?" Maka saya akan menjawab, "saya bukan mudik atau bukan pulang kampung, tetapi pulang kota." Iya kan, dari tempat tinggal saya dahulu di Makassar, kalau ke tempat orang tua di Jakarta bukan pulang kampung, kan, melainkan pulang ke kota, karena pulang ke ibu kota - ke Jakarta.

Tapi, karena ingin menikmati mudik sesekali, akhirnya selepas Idul Fitri kami mengunjungi adik dari ayah saya yang berada di sebuah desa di Cirebon. Karena perginya setelah hari Idul Fitri, maka jalanan tidak terlalu penuh dibandingkan perjalanan menjelang hari raya.

Saat mudik, biasanya saya mempersiapkan beberapa hal seperti disebutkan di bawah ini, untuk membuat mudik kami hepi-hepi, aman dan nyaman.

1. Kondisi kendaraan prima

Sebelum berangkat mudik, hukumnya wajib untuk menservis kendaraan. Minimal seminggu sebelumnya. Ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat kita berkendaraan sendiri, nyupir sendiri saat mudik. Kalau kendaraan sudah diservis, minimal perasaan juga menjadi lebih nyaman.

2. Musik yang cukup

Buat saya yang menyetir kendaraan, harus ada suara-suara merdu mengiringi perjalanan mengemudi. Minimal bisa menjaga mood menyetir dan mengurangi mengantuk, serta hati yang riang karena bisa sambil ikut bernyanyi-nyanyi kecil saat mengemudi. Biasanya saya kumpulkan lagu-lagu yang biasa kami dengar di dalam flashdisk yang akan kita gunakan selama perjalanan.

3. Handphone dengan kuota internet yang cukup dan provider yang jangkauannya luas

Ini hal utama karena kami akan menggunakan aplikasi seperti google map ataupun waze sebagai penunjuk arah selama dalam perjalanan. Karena kami biasanya menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari tempat-tempat ataupun lokasi yang diperlukan saat kita berada di suatu daerah atau kota. Misalnya lokasi pom bensin, lokasi kuliner, super market dan lain sebagainya. Oya, jangan lupa pula membawa keperluan handphone, seperti power bank dan charger untuk di mobil, karena hal ini sangat diperlukan.

4. Bekal yang cukup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun