Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Di Libur Lebaran Ini, Saya Sih "Ngota" Bukan Mudik

2 Juni 2019   10:11 Diperbarui: 2 Juni 2019   10:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Libur Lebaran Ini, Saya Sih "Ngota" Bukan Mudik
jalan tol yang dipadati pemudik (sumber gambar: ayobandungdotcom)

Sejak saya tinggal di Makassar hingga sekarang tinggal di Kota Bogor, menjelang saat-saat libur lebaran seperti ini, saya selalu mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan umum. Pertanyaan tersebut yaitu,"kapan mudik? Mudik kemana?"

Apa yang saya klarifikasi? Yaitu kata-kata 'mudik'nya. Jadi kalau ada yang tanya seperti tersebut di atas, saya menjawabnya sambil bersenda gurau,"saya nggak mudik kok, saya 'ngota'." 

Maksudnya, saya nggak pulang (ke) kampung, tapi saya pulang (ke) kota.  Karena memang tujuan saya libur lebaran adalah mengunjungi orang tua dan mertua yang keduanya tinggal di Jakarta.

Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mudik itu memiliki arti:

(berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman), contoh kalimat: dari Palembang mudik sampai ke Sakayu.

(Cak - bahasa percakapan) Pulang ke kampung halaman, contoh kalimat: seminggu menjelang lebaran sudah banyak yang mudik.

Karena merasa bahwa Jakarta adalah ibu kota dan kota metropolitan terbesar di Indonesia, saya melihat bahwa Jakarta itu bukan kampung dalam arti sebenarnya, melainkan kota. 

Dan tidak ada kota-kota di Indonesia yang situasi dan kondisinya 'lebih dari' Jakarta. Dan biasanya, yang bertanya pun mahfum akan hal  tersebut.

Dan fenomena Jakarta sendiri menjelang hari raya menunjukkan apa yang termaktub dalam KBBI tersebut. Jakarta akan sangat lengang menjelang lebaran, karena ternyata, banyak sekali yang hidup di Jakarta ini berasal atau memiliki orang tua yang harus dikunjungi saat lebaran yang berada di luar Jakarta. 

Menjelang lebaran, mereka sibuk mempersiapkan diri untuk mudik. Lihatlah fenomena bandara yang penuh, kemacetan di jalan tol yang menuju ke luar Jakarta. Terminal bis, pelabuhan dan lain sebagainya. Penuh dan padat. Fenomena yang umum, pergerakan dari kota yang lebih besar menuju ke luar kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun