Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Di Ramadan Kali Ini, Ingin Fokus Menambah Skill Menulis

15 April 2021   22:29 Diperbarui: 15 April 2021   22:59 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Ramadan Kali Ini, Ingin Fokus Menambah Skill Menulis
Berlatih naik sepeda (dok: 1001topgambar.blogspot.com)

Mengingat saat memberikan pelatihan menulis, pun saat membuat tulisan untuk kepentingan apapun (ilmiah, ilmiah populer dan populer), selalu terngiang-ngiang kata penyemangat menulis, yaitu: "Menulis adalah keterampilan, bukan bakat." untuk meningkatkan keterampilan atau skill menulis tersebut, cara satu-satunya adalah dengan menulis. 

Ya betul, berlatihlah menulis dengan menulis, demikianlah kata kuncinya. 

Berlatih menulis dengan menulis dapat dianalogkan dengan seorang anak yang sedang belajar naik sepeda roda dua. Dia akan berpotensi mengalami jatuh berkali-kali dari sepedanya, sebelum ia lancar mengendarai sepeda roda duanya itu. Anak balitapun yang sedang belajar berjalan demikian pula. Kita patut berkaca pada pola belajar seperti demikian - dan harus kita komitmen praktikkan.

Kompasiana dengan program THRnya (Tebar Hikmah Ramadan) mengajak kita, para Kompasianer untuk menulis kebaikan selama bulan Ramadan, mulai awal Ramadan hingga akhir. 

Dalam progam Samber THR (Satu Ramadan Bercerita), kita - para Kompasianer diminta untuk menulis cerita dengan tema yang telah ditentukan. 

Bahkan Kompasiana menyelipkan tema-tema yang telah ditentukan tersebut dengan tema yang ala-ala mistery, yang membuat kita para Kompasianer menjadi kepo untuk menunggu apakah gerangan topik misterinya, dimana topik misteri tersebut hanya dapat diketahui sekitar H-2 dari jadwal penulisannya melalui info yang disebarkan sosial media Kompasiana. Jadi kitapun harus memantau sosial media Kompasiana tersebut agar tidak ketinggalan info topik misteri yang akan ditentukan tersebut.

Progam THR Kompasiana ini - dengan Sambernya dapat dijadikan ajang untuk kita para Kompasianer berlatih memperlancar kemampuan menulis kita. Tema-tema yang telah ditentukan oleh Kompasiana tersebut menjadi suatu 'challenge' tersendiri untuk kita jadikan tulisan. 

Model ini senada dengan pelatihan menulis ilmiah populer yang baru saja diselenggarakan oleh Komunitas Vlomaya bekerja sama dengan P3SEKPI (Pusat Litbang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim). 

Dalam pelatihan tersebut, setiap peserta diminta untuk membuat tulisan dengan tema memilih dari 5  (lima) tema yang ditentukan. Output tulisan yang dimintapun tidak terlalu panjang, berkisar antara 500-750 kata. Memang tidak semua peserta pelatihan memiliki background ataupun pengetahuan terkait lima tema tersebut. 

Tetapi disitulah tantangannya. Peserta tidak diminta mengulas secara 'fasih' satu dari lima tema tersebut, bila tidak sesuai dengan background peserta. Peserta hanya perlu 'menyinggung' sedikit dari tema yang dipilihnya itu, lalu menyandingkannya dengan pengalaman ataupun pengetahuan yang dimilikinya. Mudah kan?

THR Kompasianapun demikian. Akan saya jadikan ajang melatih kemampuan menulis, agar jari-jemari ini dapat lebih mudah bersinkron dengan hati dan pikiran serta pengetahuan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan setiap harinya itu. Moga-moga bisa konsisten dengan komitmen tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun