Ramadan Masa Kecilku Mencari Tuhan
Tapi saat Ramadan kakek tidak pernah melarang saya keluar rumah malam hari. Mungkin karena saya keluar rumah untuk sholat tarawih dan bukan main-main.
Biasanya saya dan teman-teman berangkat saat adzan isya berkumandang. Segera kami berangkat ke musholla tapi nggak langsung masuk donk. Kami memilih barisan paling belakang biar bisa ngobrol saat mengantuk, huft... dasar anak-anak kan ya.
Sepulang tarawih dan tadarus, kami juga tidak segera pulang ke rumah tapi main-main dulu atau beli jajan di warung. Main bentengan, gobak sodor, petak umpet, lompat tali, dan lainnya.
Entahlah, rasanya dulu tuh bermain saat hari gelap sangat menyenangkan karena setelahnya bisa tidur nyenyak. Hihihihi. Atau mungkin karena bermain saat malam hari hanya kami lakukan saat bulan puasa saja?
Itulah nostalgia suasana Ramadan masa kecil yang jadi memori indah. Anak-anak sekarang mungkin tidak akan dapat merasakannya karena lebih nyaman duduk nonton televisi atau main gadged.