Cacaw  Soemantri
Cacaw Soemantri Freelancer

Its Simple And Enjoy

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Fenomena Ziarah Kubur Idul Fitri 1445 H, Menjadi Ladang Berkah Bagi Anak-Anak

11 April 2024   17:53 Diperbarui: 11 April 2024   17:54 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Ziarah Kubur Idul Fitri 1445 H, Menjadi Ladang Berkah Bagi Anak-Anak
Foto antusiasme anak-anak mengumpulkan uang koin dari peziarah/dokpri


KARAWANG -- Ramainya penziarah kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Waringin Karya, menjadi ladang berkah bagi anak anak untuk berebut uang koin. 

Keberadaan peziarah kubur di TPU Desa Waringin Karya menjadi fenomena yang menarik perhatian masyarakat, menggambarkan bagaimana tradisi dan kebutuhan ekonomi beriringan di tengah-tengah perayaan Idul fitri 1445 h. 

Tidak hanya anak anak yang mengais rejeki musiman tersebut, nampak para pedagang dan para pemuda yang menjaga parkiran meraup rezeki setelah satu hari sehabis lebaran atau Idul Fitri, Rabu (11/4/2024). 

Salah seorang pengais pundi pundi uang koin Putri mengatakan, rezeki dari hasil taur (uang saweran) yang lakukan peziarah kubur dirinya meraup keuntungan sebesar Rp. 50 Ribu. 

Ditempat yang sama Ica mengatakan, Dengan adanya penziarah yang datang ke TPU dapat meraih berkah.

"Hari pertama mendapatkan Rp. 40 ribu, dan hari ini mendapat lebih dari Rp. 50 ribu," katanya. 

Lebih lanjut Ica mengatakan, uang yang didapatinya akan dikumpulkan untuk kepentingannya dan untuk jajan.

"Uang ini akan digunakan untuk kebutuhan harian, juga untuk kebutuhan lain-lain," tutupnya (caw/**). 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun