Cak Glentong
Cak Glentong Guru

Pemerhati masalah budaya dan agama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ironi Sikap Hormati Aku karena Aku Sedang Berpuasa

22 April 2021   22:24 Diperbarui: 22 April 2021   22:44 7196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ironi Sikap Hormati Aku karena Aku Sedang Berpuasa
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Puasa Ramadhan adalah kewajiban  seorang muslim. Seperti halnya amaliah ibadah yang lain, seseroang muslim akan mempersembahkan amal ibadahnya hanya untuk Allah saja atau biasa disebut dengan "ikhlas". Ciri yang paling mudah dikenali dari ikhlas adalah dia menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan keburukannya. Ketika membanggakan kebaikan sebagai sebuah prestasi di depan manusia, maka kualitas ikhlasnya akan turun.

Puasa yang berasal dari bahasa Arab "shaum" atau "shiyam" artinya menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa atau yang merusak pahala puasa karena niat ibadah Allah. Dalam puasa seseorang dilatih menahan diri dari nafsu biologisnya, menahan lisannya agar tidak menjadi pedang bagi dirinya atau orang lain, menahan perbuatan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, menjaga pikirannya agar tidak dihiasi pikiran buruk sampai menahan hatinya tidak tumbuh rasa iri.

Seorang yang sedang berpuasa secara teori harus bisa lebih santun dari orang yang tidak mau berpuasa, karena dalam diri orang yang berpuasa ada kesadaran untuk melatih lisannya, melatih perbuatannya, melatih hatinya agar bisa menjadi pribadi yang lebih mulia. Dan semua yang dilakukan tidak membutuhkan rasa respek atau hormat dari  orang lain, termasuk pujian atau sanjungan, bahkan tidak perlu mendapatkan perhatian khusus dari orang-orang di sekitarnya.

Salah satu riwayat yang sering dikutip para mubaligh adalah hadits yang menceritakan sabda Nabi Muhammad SAW kepada sahabat yang sedang berpuasa, jika saat kita sedang berpuasa, lalu ada orang yang memaki kita dan mengejek kita, maka jawablah "inni shoimun"  jika terjemahkan secara bahasa artinya " sesungguhnya aku sedang berpuasa". Terjemahkan budaya yang paling sesuai untuk ucapkan inni shoimun adalah "maaf aku sedang berpuasa".

Saat kita berpuasa, kemudian ada yang menawari kita makan. Jawaban yang paling ideal sebagai muslim dalam hukum islam adalah menjawab "Maaf saya sedang berpuasa, jika anda mau makan silahkan. Saya minta saya tidak bisa ikut makan karena saya sedang berpuasa". 

Kalimat itu mencerminkan sikap muslim yang mengutamakan lisan yang baik, ciri baiknya keislaman seseorang ialah "lisan yang baik" atau kemampuan menjaga lisan. Akan berkurang pahala puasa kita saat ada yang menawari kita makan lalu kita marah dan mengucapkan kata --kata yang tidak baik seperti " Saya puasa, mengapa kamu tidak menghormati saya yang puasa. Mengapa kamu menawari saya makan."

Tidak mudah memilih hidup di jalan kemuliaan, ketika orang menghina kita, kita harus tetap bersikap yang baik. Ketika orang tidak menghormati kita, kita tidak akan merasakan pengaruh apapun dalam diri. Penghormatan apapun atau penghinaan apapun tidak akan mempengaruhi kualitas keimanan seseorang. Bahkan sanjungan lebih berbahaya daripada cercaan, sanjungan membuat kita lalai sedangkan cercaan membuat kita lebih intropeksi terhadap diri kita sendiri.

Salah kisah yang terkenal dari kehidupan Umar, ialah saat beliau masuk Yerusalem, karena hanya membawa satu kuda, maka beliau naik bergantian dengan pengawalnya. 

Saat itu Umar mamakai baju yang sangat sederhana. Ketika akan memasuki kota, sang pengawal minta Umar yang naik di atas kuda, walaupun gilirannya adalah untuk pengawal. 

Pengawal mencemaskan Umar tidak dihargai karena jalan kaki apalagi dengan baju yang sederhana sekali. Ada perkataan yang disandarkan Umar. Saat beliau berkata islam telah memuliakan kita dan tidak ada satupun yang bisa merendahkan kita. Dengan kalimat yang sederhana Umar seolah-olah berkata memakai baju jelek tidak akan membuat kita hina, karena kita telah dimuliakan dengan Islam.

Jika dalam diri ada perasaan merasa tidak dihormati orang lain, maka kita harus berusaha untuk membuangnya. Karena merupakan penyakit hati, ketika kita membutuhkan penghormatan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun