Agus Zain Abdullah ElGhony
Agus Zain Abdullah ElGhony Guru

Pemerhati masalah budaya dan agama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadan Saat Tepat Menyatu dengan Qur'an

30 April 2021   20:35 Diperbarui: 30 April 2021   20:52 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Saat Tepat Menyatu dengan Qur'an
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Langkah Kedua : Merenungkan Maknanya

Saudaraku yang hatinya dimuliakan Allah dengan iman dan islam, setelah kita membaca AL-Qur'an marilah kita merenungkan arti yang terkandung di dalamnya. Di dalamnya ada petunjuk yang mengajak kita ke jalan yang mulia. Mungkin kita akan bertanya "Apakah seseorang yang tidak pernah belajar bahasa Arab bisa memahami ayat-ayat Al-Qur'an??" Memang AL-Qur'an diturunkan dalam Bahasa Arab, tentu saja untuk memahaminya yang mendasar harus memahami Bahasa Arab. Bahkan memahami AL-Qur'an tidak hanya membutuhkan pemahaman bahasa saja, tetapi ilmu alat yang lain seperti hadits pendukung dan asbabul nuzul. Jadi bagaimana mungkin seseorang yang tidak memahami Bahasa Arab bisa merenungkan maknanya??

Allah yang Maha Pengasih menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dari berbagai bangsa dan bahasa, sehingga di dalamnya terkandung kemudahan dalam bahasa dan makna sehingga mudah difahami bagi mereka yang ingin memahaminya. Jika kita bersungguh-sungguh pasti akan ada jalan untuk memahaminya. 

Lantas dari mana kita memahaminya?? Tentu kita memahaminya dari para pewaris nabi, yakni para ulama yang berjalan di atas jalan kebenaran. Yang mengabdikan hidup untuk mengembangkan agama Allah. Bukankah para ulama yang mulia telah membuka pintu bagi kita memahami Al-Qur'an ! Begitu banyak pintu yang dibukakan untuk kita dalam memasuki "keindahan dan kemuliaan " Al-Qur'an. Mengapa kita tidak menyediakan waktu untuk memasukinya, menyediakan ruang hati untuk  memasukinya. Mengapa??

Jika kita bukan termasuk orang yang ahli dalam Bahasa Arab, kita bisa memahami Al-Qur'an lewat pintu yang telah dibukakan para ulama untuk kita?? Pintu itu bernama, pintu Al-Qur'an dan terjemahannya, ada banyak kitab tafsir yang bisa kita gunakan untuk memasuki keindahan dan kemuliaan Al-Qur'an. Ambillah sebuah kitab Al-Qur'an dan Terjemahannya yang telah disyahkan oleh Departemen Agama, bacalah dengan hati ikhlas dan tulus.

Bacalah setiap hari minimal 10 ayat, fahami artinya dengan bantuan terjemahan. Tulislah kesimpulan yang sederhana di buku harian, catatlah kata yang kurang jelas atau perkara yang masih samar, tanyakanlah kepada seseorang yang menurut anda bisa memahami ayat tersebut. Usahakan di rumah kita minimal ada satu kitab Al-Qur'an dan Terjemahnya dan sebuah Kitab tafsir Al-Qur'an, salah satu  kitab tafsir yang standar seperti Fi Dzilalil Qur'an, Al-Maroghi,  Tafsir Ibnu Katsir, yang sudah banyak diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Kita harus berusaha memahaminya karena merupakan bagian dari ekspresi keimanan kita. Allah yang maha mengasih tidak memberikan beban kepada seorang hamba di luar kemampuannya, semua amal yang diniatkan untuk kebaikan, dilakukan di jalan kebaikan dengan cara yang baik, yakni sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW,  akan bernilai pahala dan kemuliaan di sisi Allah. Keihlasan hati dalam membaca dan memahami menjadikan seseorang dekat dengan pemilik kebenaran yang sejati.

Langkah Ketiga : Al-Qur'an dalam Keseharian
Saudaraku yang dimuliakan Allah, pada tingkatan ini marilah kita mencoba mempelajari Al-Qur'an lebih sungguh-sungguh. Membuat catatan sederhana dari apa yang kita baca, buatlah semacam catatan harian Al-Qur'an. Seperti halnya buku harian kita menulisapa yang kita kerjakan di hari tersebut, misalnya.
Jum'at 30 April 2021

Hari ini saya membaca surat Al-Maidah ayat 1 -- 10. Ada tema yang sangat menarik untuk saya renungkan. Pertama
Dengan menulis catatan harian dari apa yang kita baca dalam A-Qur'an akan membuat kita semakin dekat dengan Allah, secara perlahan namun pasti kandungan isi Al-Qur'an akan terbuka di dalam pikiran kita, asal kita mampu mempertahankan keihlasan dalam hati kita. Mereka yang diberikan kitab tetapi tidak ada kesungguhan untuk memahaminya digambarkan seperti keledai yang memikul kita, tidak pernah memahami apa yang terkandung dalam kita sucinya. Allah berfirman :

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti  keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.(Al-Jumu'ah 5)

Al-Qur'an adalah amanah yang diturunkan Allah kepada manusia, di dalamnya terkandung petunjuk. Cara utama untuk mengambil petunjuknya adalah mencoba memahaminya. Sudah saatnya menguatkan hati dalam memasuki setiap lorong-lorong yang ada di dalamnya, menghirup udara segara keimanan yang memancar dari setiap ayatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun