Casmudi
Casmudi Full Time Blogger

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengenal Budaya Negara dengan Koleksi Kamus Bahasa Asing

5 Mei 2021   02:54 Diperbarui: 5 Mei 2021   11:30 3160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Budaya Negara dengan Koleksi Kamus Bahasa Asing
Koleksi kamus bahasa asing (Sumber: dokumen pribadi)

"Approx 7 kilometers, sir" jawab saya sebisanya.

"Thank you so much" jawab mereka dengan rasa hormat.

"Sorry sir, where are from?" tanya saya yang mulai SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).

"Netherland" jawab dia dengan senyum.

"Ohh" jawab saya yang sok tahu.

Sang bule Belanda pun mulai kembali serius melihat peta, setelah mendapat informasi dari saya. Mereka mulai berkomunikasi dengan bahasa mereka. Saat itu juga, saya penasaran untuk membaca kamus bahasa Belanda.

Saya melihat spot kamus Bahasa Belanda. Letaknya tidak jauh dari tempat membaca ilmu hukum. Namun, keseriusan mempelajari bahasa Belanda, membuat saya tidak nyaman. Karena, karyawan toko buku selalu mondari-mandir dekat tempat saya membaca. Malu rasanya jika membaca lama-lama, tetapi buntutnya tidak membeli. Akhirnya, saya memutuskan membeli kamus bahasa Belanda di tahun 2017 lalu.

Kamus bahasa Belanda (Sumber: dokumen pribadi)
Kamus bahasa Belanda (Sumber: dokumen pribadi)
Saya sering berpindah tempat tinggal karena tuntutan sekolah anak saya. Maka, seringkali tidak sempat menyelamatkan kamus bahasa asing yang saya miliki. Seperti, saya sempat nge-print bahasa Finlandia (Suomi) setebal 200 halaman.

Saya dapatkan dari jelajah di internet dan menjilidnya sendiri. Namun, saya tidak bisa mempertahankan kamus bahasa Finlandia tersebut. Karena, rayap telah menggerogotinya. Meskipun, kamus tersebut saya simpan dalam kardus.    

Beberapa koleksi kamus bahasa asing yang bisa saya selamatkan hingga sekarang (Sumber: dokumen pribadi)
Beberapa koleksi kamus bahasa asing yang bisa saya selamatkan hingga sekarang (Sumber: dokumen pribadi)
Sejak Pandemi Covid-19 sekarang ini, saya mulai tertarik dengan bahasa Turki. Saya belum sempat membeli kamusnya. Namun, saya mendapatkan ilmu bahasa pergaulan. Dari lembaran buku yang saya baca di toko buku. Juga, berbagai video di kanal Youtube dan beberapa film Turki yang saya unduh.

Bahkan, saya juga tergiur untuk mempelajari bahasa Tiongkok (Mandarin). Anda pasti tahu bahwa negara Tiongkok sedang menguasai ekonomi dunia. Investasi ekonomi Tiongkok pun sedang gencar dilakukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun