Nadia Rizky Putri H.
Nadia Rizky Putri H. Freelancer

Mahasiswa, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mahasiswa UM Meningkatkan Eksistensi Nira Lokal Menjadi Gula Anti Diabetes

15 Juni 2019   07:10 Diperbarui: 15 Juni 2019   07:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UM Meningkatkan Eksistensi Nira Lokal Menjadi Gula Anti Diabetes
TIM Penelitian "Eksplorasi Sediaan Gula Anti Diabetes" FMIPA UM

MALANG -- Diabetes menjadi masalah nasional bahkan global. Diabetes sendiri selain disebabkan oleh faktor keturunan juga disebabkan oleh faktor gaya hidup. Dewasa ini masyarakat umumnya lebih banyak mengkonsumsi gula putih (tahun 2016 sebesar 5,7 juta ton/tahun) dibandingkan gula merah atau gula lokal lainnya apalagi nira. 

Seringnya konsumsi gula kristal ini yang menyebabkan makin meningkatnya pravelensi diabetes melitus di masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya asupan kromium organik dalam tubuh, dimana kadar kromium dalam gula kristal lebih sedikit atau bahkan hampir tidak ada dibandingkan dalam gula merah maupun nira yang kadungan kromiumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan kromium organik.

Tim PKM Penelitian Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Chandra Wijayanti, berhasil menemukan sediaan gula yang di samping memiliki kadar kromium organik yang cukup, juga diminati oleh konsumen. Sediaan gula tersebut dinamakan "Sediaan Gula Lokal Anti-Diabetes".

Di dalam tubuh, kromium organik diperlukan untuk mengaktifkan reseptor insulin (TGF). Jadi jika tubuh kekurangan asupan Cr, maka reseptor insulin menjadi tidak aktif. Hal ini menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin yang merupakan penyebab diabetes melitus tipe 2. 

Tim PKM ini telah melakukan studi pendahuluan yang telah membuktikan bahwa sediaan gula ini mampu meningkatkan kadar Cr dalam darah terutama bagi pasien diabetes melitus.

"Harapannya sediaan gula ini dapat disosialisasikan untuk digunakan sebagai pengganti gula putih yang disamping akan meningkatkan nilai fungsional gula, terutama dalam menanggulangi diabet juga akan meningkatkan nilai tambah sediaan gula selain gula putih yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani gula bahkan bisa mengurangi import gula." Jelas Chandra Wijayanti dari ketua tim PKM Sediaan Gula Lokal Anti-Diabetes.

Selain Chandra Wijayanti, mahasiswa yang ikut terlibat dalam inovasi eksplorasi sediaan gula lokal anti-diabetes ini diantaranya yaitu, Nadia Rizky Putri Hapsari mahasiswi semester 6 jurusan Kimia, dan Rosalina Anindita Ayuningtyas mahasiswi semester 2 jurusan Kimia, serta dosen pembimbing yaitu, Prof. Dr. Subandi, M.Si. dosen Kimia Universitas Negeri Malang.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun