charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tubuh Sehat dan Berat Badan Tetap Ideal Selama Ramadan, Mengapa Tidak?

23 April 2021   22:28 Diperbarui: 23 April 2021   23:16 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tubuh Sehat dan Berat Badan Tetap Ideal Selama Ramadan, Mengapa Tidak?
Ilustrasi makanan manis dan buah-buahan: Shutterstock


Kedua, kebanyakan orang yang berpuasa selama Ramadan akan mengalami dehidrasi ringan. Hal ini tentu bergantung pada cuaca dan lamanya puasa. Sakit kepala, kelelahan, hingga kesulitan berkonsentrasi adalah tanda-tanda dehidrasi ringan.

"Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidak berbahaya bagi kesehatan, asalkan cukup cairan yang dikonsumsi setelah berbuka puasa untuk menggantikan yang hilang di siang hari."

Ketiga
, apakah Anda penyuka minuman berkafein seperti teh dan kopi dan senang menikmatinya di siang hari? Bagaimana yang terjadi dengan tubuh Anda saat minuman kesukaan di jam-jam favorit itu tertahan selama bulan puasa?

Patut diakui, kekurangan kafein selama bulan puasa awalnya menyebabkan sakit kepala dan kelelahan. Hal ini bisa dipahami mengingat tubuh perlu menyesuaikan diri tanpa kafein di siang hari.

Keempat, saat berbuka puasa, tubuh bisa rehidrasi dan mendapatkan energi dari makanan dan minuman yang dinikmati. Dianjurkan untuk makan perlahan saat berbuka puasa. Mengawalinya dengan banyak cairan dan makanan rendah lemak dan kaya cairan. Hal ini penting karena tubuh tidak mendapat pasokan makanan dan minuman dalam waktu yang lama.

Selain minum banyak cairan, penting juga mengkonsumsi makanan kaya cairan seperti buah, sayuran, sup, hingga yoghurt. Tubuh perlu mendapat banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari sekaligus terhidrasi untuk kembali berpuasa di hari berikutnya.

Ilustrasi minum air putih: Thinkstockphotos
Ilustrasi minum air putih: Thinkstockphotos

Lantas, apakah puasa baik untuk kesehatan? Sejumlah penelitian berkesimpulan orang yang kelebihan berat badan (obesitas) mengalami penurunan berat badan dan lemak tubuh selama Ramadan. Jadi motivasi menurunkan berat badan bisa ditunaikan sepenuhnya di bulan puasa.

Selain itu, beberapa penelitian lain mendapatkan efek puasa pada sejumlah aspek seperti kolesterol darah dan trigliserida (lemak dalam darah). Ada juga penelitian yang sampai pada kesimpulan puasa bisa berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh.

Namun demikian, berbagai penelitian itu masih perlu divalidasi oleh berbagai penelitian lanjutan. Juga dengan menggunakan berbagai sampel pada waktu dan tempat berbeda untuk sampai pada suatu kesimpulan yang bisa diterima secara umum.

Menjaga keseimbangan

Misi sukses menjalani puasa dengan tubuh tetap sehat bukan sesuatu yang muskil. Sejumlah penelitian  menunjukkan dampak positif puasa bagi kesehatan. Sebaliknya, tidak menutup kemungkinan pula, menjalani puasa secara sembrono bisa mendatangkan pengaruh buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun