charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngabuburit Produktif, Menunggu Berbuka Sambil Membuka Wawasan Bahasa Asing dengan 4 Aplikasi Ini

24 April 2021   20:56 Diperbarui: 24 April 2021   21:14 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngabuburit Produktif, Menunggu Berbuka Sambil Membuka Wawasan Bahasa Asing dengan 4 Aplikasi Ini
Ilustrasi aplikasi belajar bahasa asing: School Voice

Bagi Anda yang mudah tergerus oleh rasa takut gagal, "pop-up" kalimat motivasi yang lucu akan membakar semangat. Selain itu, tak perlu khawatir, aplikasi ini akan mengingatkan jadwal belajar. Dengan memaksimalkan fitur alarm, kita bisa mengatur jadwal belajar, termasuk membuat kita tetap berkomitmen untuk mengisi waktu ngabuburit dengan pelajaran yang mengasyikkan, alih-alih tergoda untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif.

Soal Pilihan

Patut diakui mengisi waktu ngabuburit adalah soal pilihan. Kita bisa memilih dengan cara apa kita menyambut saat berbuka puasa. Bagi yang berniat memilih aplikasi belajar bahasa asing, beberapa pertimbangan ini sekiranya bisa diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

Dari sisi positif, selain mengisi ngabuburit dengan laku bermanfaat, menggunakan aplikasi belajar online itu membuat kita tidak terpenjara oleh ruang dan waktu belajar.

Kita bisa mengatur jadwal sesuai kebutuhan dan situasi. Tidak ada paksaan harus belajar kapan dan di mana. Mengingat aplikasi tersebut bisa diakses via perangkat mobile maka kita bisa belajar itu di mana dan kapan saja.

Belajar melalui aplikasi bisa memangkas pengeluaran. Kita tidak harus mengikuti kursus di tempat tertentu yang telah ditentukan. Selain tanpa biaya transportasi dan tentu saja tidak harus berkejaran degan jadwal dan kemacetan, banyak aplikasi pun tersedia secara "pro deo" alias cuma-cuma.

Ragam aplikasi itu dikreasi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kita seakan tidak sedang belajar, tetapi bermain. Berbagai metode yang tersaji, misalnya melalui permainan, hingga terbukanya akses untuk berinteraksi dengan pengguna lain, termasuk penutur asli, membuat permainan belajar itu mendatangkan manfaat berganda. Sekali belajar, sejumlah manfaat tertangkup.

Hanya saja, memilih belajar menggunakan aplikasi bukan tanpa konsekuensi. Dari segi teknologi, penggunaan aplikasi itu mensyaratkan koneksi internet yang lancar. Sulit membayangkan proses belajar yang menyenangkan bila kita masih bergulat dengan urusan jaringan internet.

Namun melihat tingkat penetrasi jaringan internet yang semakin luas, kendala yang satu ini bukan lagi persoalan besar. Hanya saja, kita memang masih harus membekali diri dengan telepon genggam yang baik dan kuota yang mencukupi. Untuk sebuah investasi yang bermanfaat, rasa-rasanya pengeluaran itu bisa dimaklumi, malah sudah menjadi keharusan.

Selain itu, belajar melalui aplikasi membuat kita tak bisa mendapatkan interaksi dan sentuhan personal. Segala sesuatu diantarai teknologi. Dalam proses itu bisa saja terjadi banyak kendala, mulai dari pemahaman terhadap fitur-fitur, hingga keterbatasan yang memang  belum bisa disempurnakan.

Para pengguna patut menjajaki setiap aplikasi sebelum menjatuhkan pilihan. Sebelum mengunduh dan mendaftar sejumlah informasi pribadi untuk proses verifikasi, perlu memahami kelebihan dan kekurangan setiap aplikasi. Menyesuaikannya dengan tujuan dan kebutuhan pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun