Wujud Syukur Ramadan Tahun Ini, Giat Amalkan 4 Sifat Mulia Nabi Muhammad secara Nyata
Sudah jelas dengan sendirinya Ramadan adalah bulan refleksi mendalam dan aksi penuh pengabdian dan total dalam puasa dan ibadah.
Kita bersyukur momen istimewa tahun ini sudah lebih kondusif dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama sejak pandemi Covid-19 menjerjang.
Kita sudah bisa berkumpul bersama teman dan keluarga entah untuk makan, bersilaturahmi, maupun berdoa. Protokol kesehatan masih tetap menjadi rambu-rambu, namun tidak sampai menutup ruang mobilitas dan interaksi sosial.
Bila tahun lalu kita sungguh terisolasi bahkan dengan lingkungan terdekat, tidak demikian tahun ini. Tahun sebelumnya kita sungguh bergulat dengan pembatasan-pembatasan, serta hampir selalu diliputi kesedihan karena kehilangan pekerjaan maupun orang-orang tercinta.
Kepergian mereka masih terasa membekas. Ramadan tahun ini membuat sebagian orang kehilangan ibu yang selalu hadir dengan hidangan favorit untuk berbuka puasa, ayah yang memimpin doa setiap malam, saudara-saudari yang mengajari anak-anak dengan ajaran keagamaan menjelang waktu berbuka, dan masih banyak lagi.
Litani-litani sedih itu tetap patut kita akrabi, sambil perlahan-lahan menyaputnya dengan ibadah yang tekun. Ramadan kali ini sekiranya membuat kita merasa lebih optimis. Penuh harapan menatap masa depan yang masih membentang panjang.
Kebersamaan dalam ibadah berjamaah misalnya, menjadi energi untuk saling mendoakan, saling mendukung, dan meneguhkan. Lepas dari isolasi yang membelenggu, kita mendapatkan kembali semangat yang datangnya berlimpah-ruah.
Selain itu, Ramadan di masa new-normal, di era endemi, atau apa pun sebutannya, sekiranya menjadi momentum untuk mengambil napas dalam-dalam, meresapi setiap anugerah yang terasa dalam setiap tarikan napas. Sambil dengan itu memperbaharui kembali relasi kita, baik dengan diri sendiri, sesama, maupun Allah.
Salah satu keutamaan yang patut kita refleksikan kembali adalah keteladanan dari Nabi Muhammad SAW. Ada banyak hal yang bisa kita renungkan, salah satunya terkait sifat-sifat-Nya.
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri dalam buku "Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami" terbitan Bumi Aksara, 2016 menyebut empat sifat Nabi Muhammad.