Siasat Penderita Diabetes dan Jantung Bisa Berpuasa dan Sehat selama Ramadan
Keempat, puasa tidak menjadi alasan untuk tidak bergerak. Memang puasa sungguh melelahkan fisik, namun tidak menjadi alasan untuk terlalu banyak duduk.
Olahraga berat bukan ide yang baik. Begitu juga, tidak berolahraga bukan pilihan terbaik.
Bila tubuh tidak memungkinkan melakukan olahraga berat, pilihkan olahraga ringan. Misalnya, berjalan cepat setelah matahari terbenam atau pagi sebelum fajar menyingsing. Juga cukup dengan peregangan singkat akan sangat berarti.
Kelima, puasa adalah momen spesial yang tidak datang berkali-kali dalam setahun. Kesempatan emas ini perlu dimaksimalkan.
Tidak hanya mengisinya dengan ritual yang benar dan aktivitas fisik yang tepat, tetapi penting untuk menumbuhkan suasana hati.
Bulan Ramadan semestinya bukan bulan penuh tekanan. Melainkan, saat paling menggembirakan yang perlu dirayakan dan dijalankan dengan penuh sukacita.
Menikmati makan dan ibadah bersama orang-orang tercinta, saling memotivasi dan menyemangati, adalah bagian yang menambah nikmat bulan Ramadan.
Semoga Ramadan kita senantiasa diberkahi kesehatan dan dilimpahi kebahagiaan! Amin.
Content Competition Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!