Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Lainnya

https://play.google.com/store/apps/details?id=Blogger+&referrer=utm_source%3DGeogle%2B%26utm_medium%3DEmail%26utm_term%3DKepenulisan%2B%26utm_content%3DInfo%2Bmenulis%26utm_campaign%3DInfo%2Bkepenulisan%2B%26anid%3DadmobU

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menemukan Keseimbangan dalam Dunia Digital

30 Maret 2024   06:34 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:50 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menemukan Keseimbangan dalam Dunia Digital
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Berbicara tentang sebuah konsep yang mungkin terdengar asing bagi sebagian dari kita. Puasa media sosial. Ya, Anda tidak salah dengar. Sama seperti puasa makanan yang kita lakukan di bulan Ramadhan, puasa media sosial adalah praktik mengambil jeda dari penggunaan media sosial untuk jangka waktu tertentu.

 

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Facebook, Instagram, Twitter, dan platform lainnya telah menjadi tempat kita berbagi momen, berinteraksi dengan teman, dan bahkan mendapatkan berita terbaru. Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan juga bisa membawa dampak negatif, seperti stres, kecemasan, dan bahkan depresi.

 

Puasa media sosial bisa menjadi solusi untuk menemukan keseimbangan dalam penggunaan media sosial. Dengan mengambil jeda, kita bisa memberi diri kita kesempatan untuk 'menyegarkan' pikiran dan fokus pada hal-hal lain yang penting dalam hidup kita. Ini bisa berarti menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, mengejar hobi, atau bahkan hanya menikmati ketenangan sejenak tanpa gangguan notifikasi yang tak henti-hentinya.

 

Tidak perlu khawatir, puasa media sosial tidak berarti Anda harus menghapus semua akun media sosial Anda dan hidup seperti zaman batu. Anda bisa mulai dengan mengambil jeda sebentar, mungkin satu hari dalam seminggu, atau satu jam dalam sehari. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan kita pada media sosial dan belajar untuk menggunakan teknologi ini dengan cara yang lebih sehat dan berimbang.

 

Puasa media sosial juga bisa menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan mengurangi waktu yang kita habiskan di media sosial, kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk beribadah, berdoa, atau membaca Al-Qur'an. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan merenungkan makna hidup yang lebih dalam.

Mungkin sedikit kisah ini hanya hiburan, tapi setidaknya saya bisa sedikit menuliskannya di sini:

POV 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun