Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Insinyur

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbuka dengan yang Manis, Jangan Salah Kaprah

14 April 2023   21:38 Diperbarui: 14 April 2023   21:46 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka dengan yang Manis, Jangan Salah Kaprah
Dokpri 

BERBUKALAH DENGAN YANG MANIS-MANIS..
Sebenarnya, ini hanyalah ungkapan biasa yang merupakan salah kaprah dari kebanyakan orang, tidak ada hadits baik dari Rasulullah maupun sahabat mengenai ini, yang ada adalah berbukalah dengan kurma, jika tidak ada kurma berbukalah dengan air putih. 

Bagaimana ungkapan berbuka dengan yang manis ini bisa muncul, mungkin karena kurma itu manis, dan tubuh memang membutuhkan sesuatu yang manis (glukosa) dan kurma bukanlah sesuatu yang khas Indonesia, maka kurma kemudian diidentikkan dengan makanan manis (Wallahu a'lam bissawab)

Darilah itu, maka tak heran, jika banyak orang yang cenderung berbuka puasa dengan menyantap aneka minuman atau hidangan manis yang sarat kandungan gula, dan dalam porsi yang besar pula.

Ini pada akhirnya, justru menjadikan manfaat berpuasa yang seharusnya bisa menstabilkan kadar gula dalam darah, tidak tercapai. Bahkan sebaliknya, meningkatkan kadar gula darah, bagi orang biasa mungkin kebiasaan ini bisa menaikkan berat badan, tetapi bagi penderita diabetes ini tentu akan sangat fatal.

Tubuh manusia memang membutuhkan glukosa, dan cadangan glukosa penghasil energi di dalam tubuh hanya bisa bertahan sampai 10 jam, sementara orang berpuasa dalam 13-14 jam, makanya orang yang berpuasa sering merasa mulai lemas saat jam 3 atau 4 sore karena cadangan glukosa dalam tubuh sudah habis.

Kebutuhan glukosa bagi tubuh sebaiknya didapatkan dari makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah yakni yang < 50, ini biasanya diperoleh dari buah-buahan, termasuk di dalamnya kurma. Makanan dengan kandungan gula pasir, kental manis yang tinggi harus dibatasi oleh siapapun, mungkin cukup 25 - 30 gram atau 2.5 - 3 sendok sehari.

Nah, bagi penderita diabetes, makan makanan manis tentu harus betul-betul selektif, baik dari jenisnya, jumlahnya dan juga kemanfaatannya, salah memilih bukannya sehat segar yang diperoleh, tapi justru penderitaan yang mengancam.

Bagi kelompok orang yang menderita diabetes Sunnah Rasulullah dengan memakan tiga buah kurma saat berbuka adalah petunjuk terbaik untuk diikuti. Kalau memang butuh penghangat badan saat berbuka cukuplah dengan segelas teh hangat dengan gula non kalori dan bisa ditambah dengan perasan jeruk lemon.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun