Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Insinyur

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mengapa Menyusahkan Diri dengan Baju Lebaran, Baju Lama pun Oke

18 April 2023   20:26 Diperbarui: 18 April 2023   21:04 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Menyusahkan Diri dengan Baju Lebaran, Baju Lama pun Oke
Foto: tribunnews.com

Sebentar lagi kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri alias lebaran. Ada banyak kebiasaan dan aktivitas yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat kita dan telah menjadi tradisi sebagai bentuk antusiasnya kaum muslim menyambut hari kemenangan.

Selain tradisi mudik, hidangan khas lebaran juga ada tradisi silaturahmi dan kumpul dengan keluarga besar serta kerabat, dan handai taulan, setelah sebelumnya pagi-pagi melaksanakan Shalat Ied di lapangan ataupun di Mesjid.

Nah, dari tradisi silaturahmi dan kumpul keluarga serta shalat Ied ini, muncul pula tradisi mengenakan baju baru sebagai baju lebaran. Bagi yang telah menjalankan ibadah puasa rasanya kemenangan di hari yang Fitri tidaklah afdol jika tidak dirayakan dengan sesuatu yang baru yang diantaranya pakaian baru.

Tidak salah sih jika merayakan hari raya Idul Fitri dengan mengenakan pakaian yang dikhususkan untuk menyambut hari kemenangan itu, bahkan mungkin itu lebih baik karena sesuai dengan anjuran Rasulullah Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits  Al-Baihaqi dan Al-Hakim: dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan,"

Nah, disini anjurannya adalah "memakai pakaian terbaik yang ditemukan". Namun, oleh masyarakat kita pakaian terbaik diterjemahkan sebagai pakaian baru. Tetapi apapun itu, mengenakan yang terbaik dalam merayakan hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha dimaksudkan sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan, kedua untuk mengagungkan hari raya, dan ketiga untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada hari raya.

Berangkat dari pengertian di atas inspirasi baju lebaran tentulah bukan untuk pamer apalagi jika sampai berlebih-lebihan. Mungkin untuk lebaran kali ini, dimana situasi dan kondisi perekonomian yang sedang sedikit lesu, inspirasi baju lebaran sebaiknya yang sederhana saja tapi tetap pantas untuk dikenakan.

Bahkan, baju lebaran bukan mesti harus baru. Mengingat kualitas produk pakaian saat ini yang sudah cukup berkualitas, pakaian lama pun jika dirawat dengan baik akan tetap tampak seperti baru meski telah dipakai beberapa tahun, begitu juga dengan model tidak ketinggalan jaman meski sudah dibeli beberapa tahun lalu. Jadi tidak ada salahnya pakaian lama tapi terbaik untuk dikenakan di lebaran kali ini.

Selama ini mungkin banyak pakaian lebaran kita yang hanya tersimpan di lemari pakaian, hanya dikenakan satu atau dua kali lalu setelahnya hanya tersimpan rapi di lemari pakaian. Kalau kita mengenakannya sekarang siapa yang tahu kalau itu pakaian lebaran lama, dan kalau pun ada yang tahu itu pasti orang yang peduli dan perhatian betul kepada kita, so tentu semua itu no problem kan ?

Nah, kalau toh kita punya kelebihan rezeki untuk dipakai membeli baju lebaran yang baru, belilah yang sederhana saja jangan yang berlebih-lebihan, karena Allah SWT tak senang dengan sesuatu yang berlebih-lebihan. Dan kalau bisa pakaian lama yang masih bagus tapi tak terpakai itu sebaiknya disumbangkan kepada yang membutuhkan, karena di luar sana banyak orang yang akan bersyukur menerimanya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun