Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Insinyur

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Meraih Lailatul Qadar Target Ramadhanku Kini dan Seterusnya

12 Maret 2024   12:27 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meraih Lailatul Qadar Target Ramadhanku Kini dan Seterusnya
Foto: gurusiana.id

Nah, yang jadi pertanyaan bagaimana cara mendapatkan Laitul Qadar itu? Tentu saja untuk mendapatkannya bukan dengan mengkhayal, atau dengan upaya yang hanya sekedar ala kadarnya.

Target mendapatkan kemuliaan terbesar dari bulan Ramadhan adalah jalan bagi kita untuk berbuat yang terbaik dalam mengisi Ramadhan ini. Perkara ia akan tercapai bukanlah hal utama, akan tetapi upaya kita yang bersungguh-sungguh setidaknya akan bernilai lebih di hadapan Allah.

Mumpung kita masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan, maka pasanglah target yang setinggi-tingginya untuk pencapaian terbaik dari yang ditawarkan Ramadhan.

Lalu berikhitiarlah secara bersungguh-sungguh, lupakan sejenak urusan duniawi kecuali hanya sekedarnya saja. Kemudian serahkan semuanya pada kehendak Tuhan yang Maha Kuasa.

Di kala kita telah menggenapi seluruh rangkaian proses mengejar target mendapatkan kemuliaan Laitul Qadar, itu akan menjadi semacam program penggemblengan diri untuk menjadi pribadi mukmin sejati.

Jika selama bulan suci Ramadhan kita mengkondisikan diri untuk menjaga lisan, tangan dan pandangan dari yang buruk-buruk, maka setidaknya walaupun tanpa Laitul Qadar, kebiasaan itu akan menjadi kebiasaan yang akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.

Jikalau selama bulan suci Ramadhan kita bisa mengkhatamkan Al Quran dengan mentadaburinya serta meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi kita dengan Al Quran, maka di bulan-bulan berikutnya bekasnya tidak akan lekas hilang.

Demikian pula dengan Shalat-shalat, sedekah-sedekah, serta ibadah-ibadah lainnya selama bulan Ramadhan yang kita lakukan dengan khusyuk, dengan hanya mengharapkan ridho illahi. Semua itu akan menjadi jalan kemudahan bagi kita dalam berazzam dan beriltizham untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun