Mengasah Jiwa Anak Usia TK Melalui Kegiatan Ramadhan Ceria
Proses pembentukan jiwa tidak bisa dilakukan serta merta. Ia membutuhkan proses panjang dan terus menerus. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang dimulai sejak anak-anak usia balita.
Melalui proses panjang dan terus menerus, jiwa seseorang akan terbentuk sesuai yang dilakukan oleh orang-orang di sekelilingnya (lingkungan sosial terdekatnya).
Maka selain keluarga, sekolah mempunyai peran yang signifikan dalam mengasah jiwa. Oleh sebab itu secara ideal sejak anak usia TK proses asah jiwa sudah saatnya dilakukan secara maksimal. Sebab anak-anak pada usia ini sedang berada dalam puncak perkembangan pikirannya (gold mind).
Seiring dengan konsep ideal tersebut maka lembaga Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) hendaknya siap menjadi gerbang pertama dalam mengasah jiwa generasi bangsa. Sehingga perlu menyusun desain kurikulum yang dapat melakukan proses asah jiwa peserta didiknya secara maksimal.
Konsep kurikulum harus bisa secara adaptif mengarahkan peserta didiknya mempunyai profil kepribadian yang agamis, nasionalis, dan tidak tercerabut dari lingkungan sosial di mana peserta didiknya berada.
Maka sekolah TK harus bisa menjadikan momen-momen istimewa yang dianggap tepat untuk mengasah jiwa peserta didiknya. Misalnya bulan suci Ramadhan yang digunakan mengasah jiwa keagamaannya, Hari Kemerdekaan Indonesia yang dapat digunakan mengasah jiwa kebangsaanya,dll.
Kegiatan Ramadhan Ceria
Sekolah TK semestinya bisa memanfaatkan momen Ramadhan sebagai proses asah jiwa kepada peserta didiknya. Salah satunya adalah melakukan kegiatan Ramadhan ceria. Kegiatan ini dirancang agar dapat menghasilkan multi aspek pembelajaran jiwa. Diharapkan peserta didik mendapatkan asupan pembelajaran jiwa dari kegiatan yang dilakukan sekolah.
Ramadhan ceria dimaksudkan agar peserta didik merasa bahagia dalam mengikuti kegiatan Ramadhan. Sehingga sambil bermain mereka bisa disisipi asupan jiwa dengan memanfaatkan spirit bulan suci Ramadhan. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: