SDIT Larish Kembangkan 5 Kebutuhan Siswa Kelas I Melalui Pesantren Ramadan
Modeling bisa dipahami sebagai proses belajar melalui observasi terhadap tingkah dari seorang individu atau kelompok yang menjadi sebagai model. Modeling berperan sebagai rangsangan bagi pikiran-pikiran, sikap-sikap, atau tingkah laku. Biasanya modeling memanfaatkan seseorang atau bahkan beberapa orang yang dianggap memiliki sikap yang teladan dan bisa berperan untuk merangsang pikiran, tindakan, maupun sikap orang lain.
Maka guru harus siap menjadi model bagi siswanya yang masih kelas I SD. Model yang diperankan guru akan mendorong siswa mengembangkan imajinasi, sikap dan tingkah laku yang biasanya diekspresikan dengan mengidentifikasikan dirinya dengan gurunya. Oleh sebab itu dalam kegiatan Malam Bina Takwa, perlu merancang konsep takwa yang bisa ditanamkan kepada siswa melalui Teknik modeling.
3) Mengembangkan motorik
Lari sana lari sini adalah karakteristik anak usia SD kelas I. Maka rancangan kegiatan perlu juga mengasah pengembangan motorik siswa. Kegitan senam, melakukan observasi lingkungan alam dan sosial sekolah merupakan kegiatan yang perlu dilakukan oleh sekolah.
4) Menggunakan ITE
Siswa SD kelas I sekarang sudah hidup dalam lingkungan teknologi. Oleh sebab itu juga perlu dirancang kegiatan yang berbasis ITE. Tujuannya adalah megasah imajinasi, pengembangan kognisi siswa. Kegiatan dapat dilakukan melalui media LCD atau media elektronik lainnya yang relevan. Tayangan materi berupa aktivitas seseorang atau masyarakat yang bernuansa keislaman. Sehingga nilai-nilai ketakwaan dapat dilakukan dalam suasana siswa merasa senang.
Semua bentuk kegiatan tersebut secara pedagogik dilakukan untuk mengembangkan lima pilar pengembangan kognif dan psikososial siswa kelas I SD yang meliputi mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, dan keterampilan motorik. Nuansa ramadan menjadi sarana yang tepat dapat mengembangkan aspek-aspek ketakwaan tersebut.