Ramadan: Momen Istimewa Asah 5 Aspek Kecerdasan Hati
3) Mau memaafkan atas kesalahan orang lain
Dalam kehidupan dengan orang lain, tidak sedikit kita dikecewakan, terlukai, bahkan dipermalukan. Pada umumnya, menyikapi kondisi demikian berusaha untuk membalas. Namun bagi orang yang cerdas hatinya akan memaklumi dan memaafkan. Sebab ia yakin bahwa kejahatan yang dilakukan akan kembali pada dirinya. Oleh sebab itu mau memaafkan kesalahan orang lain adalah salah satu ciri hati yang cerdas.
4) Mudah diajak menuju kebaikan
Hati yang cerdas adalah hati yang cepat memberikan respon terhadap hal-hal yang bernilai positif dan memberikan kemaslahatan bagi diri dan sesama. Ada kecenderungan kuat, orang yang cerdas hatinya mudah untuk diajak menuju jalan kebaikan.
5) Berorientasi pada kemaslahatan diri dan orang lain
Hati yang cerdas adalah hati yang membimbing pemiliknya untuk memperoleh kemaslahatan bersama. Jadi tidak semata-mata berorientasi pada dirinya sendiri. Oleh sebab itu orang yang cerdas hatinya adalah orang yang selalu berpikir untuk kebaikan bersama.
Ramadan menjadi momen yang tepat dan efektif untuk mencerdaskan hati orang beriman. Mengapa demikian? Sebab salah satu keistimewaan bulan ramadan sebagai bulan tarbiyah (training) yaitu mengasah, melatih hati orang beriman agar menjadi cerdas. Sehingga pada saatnya bisa mengantarkan pada predikat taqwa. Hati yang diasah melalui lapar dan dahaga, larangan berbicara yang membatalkan puasa, tidak berhubungan suami istri di siang hari, adalah sarana untuk mengelola hati dan melatih hati agar mampu membangun hablum minallah dengan baik serta hablum minannas juga baik. Sekali lagi bulan ramadan menjadi momen yang efektif untuk mewujudkan hal tersebut. Semoga bermanfaat.