cipto lelono
cipto lelono Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Simak 4 Karakteristik Istimewa Bulan Suci Ramadan, Siapa Tahu Kita Bisa Meraihnya!

15 Maret 2024   06:18 Diperbarui: 20 Maret 2024   18:28 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simak 4 Karakteristik Istimewa Bulan Suci Ramadan, Siapa Tahu Kita Bisa Meraihnya!
Jemaah Masjid Istiqlal saat melaksanakan shalat tarawih, Senin (11/3/2024).(KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)

Rukun islam adalah pijakan beribadah umat Islam. Kelima rukun islam mempunyai karakteristik masing-masing. Ada yang berbentuk ibadah harian, ada pula yang berbentuk ibadah tahunan (setahun sekali). 

Ada pula yang berbentuk ibadah harta, fisik, ada pula yang lebih cenderung mengasah kepekaan social. Namun dari lima rukun islam tersebut terdapat salah satu rukun islam yang menekankan asah jiwa dalam waktu yang relatif panjang yaitu bulan suci Ramadan.

4 Karakteristik Istimewa Bulan Suci Ramadan

Puasa bulan Ramadan mempunyai karakteristik yang istimewa dibanding rukun islam yang lain. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari waktunya maupun jenis-jenis kegiatannya. Setidaknya ada empat karakteristik yang dapat diuraikan yaitu:

1) Puasa 1 bulan penuh (proses panjang dan terus menerus)

Ibadah 1 bulan yang diikuti dengan perintah berpuasa hanya ada pada bulan suci Ramadan, sehingga bulan Ramadan menjadi bulan untuk mengasah jiwa. Agar pengasahan jiwa memperoleh hasil (manusia yang bertaqwa) sarana yang diperintahkan adalah tidak makan, tidak minum dan larangan lainnya pada siang hari. 

Maka dapat dikatakan bulan Ramadan adalah bulan training atau diklat jiwa orang-orang yang beriman. 

Materi diklatnya juga beraneka ragam. Puasa satu bulan, salat tarawih sebulan penuh, menjemput Lailatul Qodr di sepuluh terakhir Ramadan. Ada tadarus Quran yang merupakan materi penunjang yang juga dapat menambah mantapnya jiwa.

Belum lagi kelipatan penghargaan yang diberikan dalam semua kegiatan ibadah yang dilakukan (jauh lebih banyak dibanding selain Ramadan). Mengingat prosesnya relatif panjang dan materinya juga relative banyak, maka tidak semua orang berhasil memperoleh legalitas spiritual yang masuk kategori baik.

Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun