Puasa Lancar, Memberi ASI Tetap Jalan, Harapan Ramadan Tahun Ini
Sehingga asupan ASI yang dibutuhkan bayi pada siang hari otomatis berkurang dibanding saat bayi masih berusia enam bulan ke bawah. Meski demikian kondisi setiap bayi berbeda, tetap harus dipantau dan dikonsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan yang mumpuni di bidangnya.
Menjalankan Tarawih di Rumah
Tarawih itu seperti puasa, hanya hadir satu kali dalam satu tahun, selama 30 hari. Umat muslim tidak dapat menjalankan ibadah tersebut di bulan lain, diluar bulan Ramadan. Meski hukumnya sunnah, sangat sayang bila diditinggalkan hanya karena repot memiliki bayi yang masih berusia hitungan bulan.
Bagi ibu yang memiliki bayi, agak merepotkan memang bila harus menjalankan shalat sunnah tersebut di masjid bersama dengan para tetangga satu kompleks perumahan. Terkadang bayi ingin istirahat, tidur tanpa gangguan suara yang signifikan, bermain, atau malah meminta ASI.
Agar bayi dapat dijaga dengan baik, sementara ibadah sunnah yang paling dianjurkan selama Ramadan itu dapat tetap dijalankan, tarawih di rumah saja. Ambil rakaat yang tidak memberatkan, yang 11 rakaat misalkan, sudah termasuk shalat sunnah witir tiga rakaat.
Apalagi sekarang banyak panduan menjalankan shalat tarawih sendiri di rumah. Tinggal buka channel youtube, ada banyak video yang bisa kita lihat untuk belajar. Apalagi kita juga selama bertahun-tahun sudah terbiasa menjalankan shalat tarawih. Pasti bisa menjalankan salat tarawih sendiri di rumah.
Ah, semoga ibadah Ramadan tahun ini lancar seperti yang diharapkan. Kalau teman-teman Kompasianer, apa harapannya di Ramadan tahun ini? Salam Kompasiana! (*)