Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sakit Kepala Saat Puasa? Coba Redakan dengan Cara Ini!

28 April 2020   16:14 Diperbarui: 28 April 2020   16:35 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sakit Kepala Saat Puasa? Coba Redakan dengan Cara Ini!
Gambar diambil dari cnnindonesia.com

Setelah memperbaiki pola makan dan pola tidur, alhamdulillah saya tidak lagi didera sakit kepala di kala Ramadan. Setiap Ramadan saya selalu mengupayakan untuk tidur cepat. 

Sehabis salat isya dan tarawih langsung tidur. Namun karena saat ini masih memiliki balita berusia belasan bulan dan masih memberikan ASI, sedikit sulit untuk bablas hingga sahur.

Biasanya setelah tidur selama dua hingga tiga jam, saya bangun, tidur lagi, bangun lagi. Setiap kali tidur saya upayakan nyenyak. Mungkin karena sudah terbiasa, tidur saya memang nyenyak. 

Saat memberi ASI pun terkadang saya lakukan sambil memejamkan mata. Dokter anak yang biasa saya kunjungi menyarankan, agar tidak terlalu mengantuk dan letih, kita bisa menyusui bayi di kala malam sambil "tidur ayam".

Untuk makanan saya upayakan makan yang kaya  nutrisi. Tidak asal makan, asal kenyang. Sehingga, kalaupun jumlah makanan yang saya konsumsi lebih sedikit dibanding hari biasa, nutrisi yang terkonsumsi tetap tercukupi.

Hal yang paling penting, harus cukup meminum air putih. Biasanya saya meminum air putih hangat, ditambah susu dan jus buah. Untuk ibu menyusui, kurang mengkonsumsi air putih juga akan berdampak tenggorokan terasa seret. Kering. Itu makanya sebisa mungkin mengatur asupan cairan yang cukup selama waktu berbuka hingga imsak menjelang.

Saat pandemi Covid-19 yang menerapkan bekerja dari rumah, bersekolah dari rumah, dan berkegiatan dari rumah, sebenarnya lebih mudah mengatur pola tidur. Tinggal pintar-pintar mengatur waktu sehingga bisa memungkinkan untuk tidur siang. Waktu istirahat lebih terjaga.

Begitu pula dengan asupan makanan. Lebih banyak menghabiskan waktu di rumah membuat kita lebih leluasa membuat makanan sendiri yang lebih terukur kadar nutrisinya. Lebih terjaga juga kebersihannya. Sehingga, asupan makanan ke dalam tubuh dapat lebih terjamin dengan baik.

Coba Tips Ini

Tidur merupakan cara "cespleng" untuk meredakan sakit kepala. Namun, terkadang saat sakit kepala menyerang, kita tidak memungkinkan untuk tidur karena satu dan lain hal. Bila demikian, coba redakan sakit kepala dengan menempelkan sendok dingin atau botol dingin di leher bagian belakang.

Bila tidak memungkinkan juga, coba cuci kedua pergelangan tangan dengan air yang mengalir. Aliran air dapat membuat tubuh lebih segar. Selain itu, dapat menghempaskan kantuk lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun