Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan, (Mustahil) Berat Badan Tetap Stabil?

23 April 2021   21:26 Diperbarui: 23 April 2021   21:50 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, (Mustahil) Berat Badan Tetap Stabil?
Berat Badan. | Dokumentasi Photodisc diambil dari kompas.com

Cukup Tidur

Saat Ramadan jam tidur kita memang sedikit berkurang. Pada sepertiga malam kita harus bangun untuk sahur. Setelah sahur umumnya tidak tidur lagi. Siangnya pun seringnya tidak ada kesempatan untuk tidur siang secara leluasa.

Padahal ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami kelebihan berat badan. Hal tersebut disebabkan orang yang kurang tidur cenderung memiliki hormon leptin yang lebih tinggi.

Bila hormon ini terlalu tinggi, tubuh akan mengalami gangguan terhadap persepsi rasa kenyang. Alhasil tubuh akan terus menerus merasa lapar, meski sudah mengudap banyak makanan. Tak hanya itu, makanan yang ingin dikudap pun umumnya yang bercita rasa manis dan bersantan. Sehingga, jangan heran bila nanti berat badan sedikit bertambah.

Solusinya meningkatkan kualitas tidur. Jadi, walaupun tidur lebih singkat, tetapi lebih nyenyak. Jadi saat bangun tubuh sudah merasa puas istirahat.  Atau lakukan power nap. Tidur siang hanya dalam hitungan menit. Walaupun singkat, saat bangun tubuh sudah terasa segar.

Cukup Olahraga

Tetap lakukan olahraga. Sebaiknya dilakukan sore hari menjelang waktu berbuka puasa agar kita tidak tersiksa dengan rasa haus sepanjang hari. Saat berpuasa memang malas berolahraga, ngantuk. Maunya tiduran, rebahan. Namun, bila tidak berolahraga kalori-kalori akan bertumpuk, membuat tubuh menjadi lebih lebar. Apalagi saat  berbuka puasa dan sahur kita mengkonsumsi kalori berlebih.

Ada lagi yang mau ditambahkan, teman-teman Kompasianer? Silakan ditulis di kolom komentar. 

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun