Menggali Makna Ramadan, Apa Saja?
Ibadah puasa merupakan Rukun Islam yang ke tiga. Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah. Bukti bahwa kita beriman kepada-Nya.
Sebagai umat muslim, kita wajib menjalankan semua Rukun Islam yang merupakan pondasi wajib sebagai orang yang beriman, mulai dari mengucapkan dua kalimat syahadat, menjalankan salat, berpuasa di bulan Ramadan, menunaikan zakat, hingga naik haji bila mampu.
Memupuk Rasa Empati
Beribadah puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu cara agar kita dapat lebih berempati kepada kaum papa, kalangan dhuafa, orang yang kurang beruntung dalam hal materi. Menahan rasa haus dan lapar selama satu hari penuh (seharusnya) membuat kita lebih berempati terkait kesulitan yang mereka hadapi.
Kita yang lebih beruntung, yang hanya sementara waktu saja menjalani "kesulitan" tersebut, butuh tekad kuat. Apalagi mereka yang harus menjalani sepanjang waktu?
Itu makanya, setelah menjalankan ibadah puasa, kita semestinya lebih peduli dengan orang-orang yang kurang beruntung. Lebih ringan tangan membantu kesulitan yang mereka hadapi.
Terlebih di bulan Ramadan juga ada zakat fitrah. Zakat yang salah satunya memang diperuntukan kepada kaum dhuafa agar mereka juga bisa merasakan kegembiraan Hari Raya Idulfitri.
Meningkatkan Disiplin Diri
Ramadan juga bisa bermakna sebagai momen untuk meningkatkan disiplin diri. Patuh terhadap aturan. Hal tersebut selaras dengan beragam ibadah di bulan Ramadan yang tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus sesuai aturan.
Ibadah-ibadah di bulan Ramadan sudah ada aturannya. Sahur, buka puasa, dan salat tarawih sudah ada waktu khusus dan aturan tersendiri. Begitu juga dengan aturan untuk beribadah puasa itu sendiri.
Kita tidak hanya tidak boleh makan dan minum dari terbit fajar hingga tenggelam matahari, tetapi juga tidak boleh melakukan kegiatan lain yang memang sudah dilarang dan dapat membatalkan ibadah puasa yang sedang kita jalani.