Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Target Bulan Suci Ini, Sukses Dampingi Si Kecil Belajar Beribadah Ramadan

12 Maret 2024   14:20 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:30 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Target Bulan Suci Ini, Sukses Dampingi Si Kecil Belajar Beribadah Ramadan
Si kecil. | Foto Dokumentasi Pribadi

 

Sejak dua tahun lalu, saya sebenarnya sudah mulai memperkenalkan ibadah-ibadah di bulan Ramadan kepada si kecil. Hanya saja, karena waktu itu usianya masih tiga tahun, saya hanya mengenalkan sepintas lalu.

Saya mengajaknya sahur, berpuasa, berbuka puasa, hingga salat tarawih di masjid dekat rumah. Namun, tidak serius. Hanya asal dia tahu saja. Ooh... selama Ramadan itu, harus begini dan begitu.

Saat dia meminta makan dan minum karena haus dan lapar, saya tetap memberikannya kapanpun ia minta. Tidak tega rasanya meminta anak balita berpuasa. Lagi pula belum saatnya.

Nah, Ramadan tahun ini, saat usianya sudah semakin besar dan sudah bersekolah di TK A, saya mulai serius mengajarinya beribadah Ramadan. Target saya tahun ini, ia mulai belajar beribadah Ramadan dengan lebih serius.

Bila tahun-tahun sebelumnya ikut sahur suka-suka, tahun ini diusahakan setiap hari harus sahur. Kalau pun masih mengantuk ya harus bangun, memaksakan diri untuk makan dan minum sebelum waktu imsak tiba.

Kalau tahun-tahun sebelumnya bisa makan dan minum kapan saja, meski usai sahur diniatkan untuk berpuasa Ramadan, tahun ini diupayakan ada target tertentu. Setidaknya setengah hari. Usai azan zuhur berkumandang. Namun, bila tidak kuat bisa berbuka lebih cepat dari itu.

Setidaknya ia mulai belajar berkomitmen. Tahu bahwa saat menjalankan ibadah puasa, kita tidak bisa makan dan minum kapan saja. Ada waktu tertentu yang memperbolehkan kita makan dan minum.

Jika tahun-tahun sebelumnya saat salat tarawih lebih banyak bermain dengan teman-teman sebaya, dan lebih sering berlari-lari di pelataran masjid, tahun ini diupayakan untuk lebih tertib. Setidaknya, bila letih ikut salat tarawih dan witir karena rakaatnya lumayan banyak, bisa duduk diam, tidak mengganggu jamaah yang lain.

Lalu, apa yang saya lakukan agar target mendampingi si kecil beribadah lebih serius di bulan Ramadan ini tercapai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun