Puasa Ramadan, Harus Puasa Media Sosial Juga?
Allah juga bahkan menghadiahkan malam lailatulqadar, yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. Semua amalan baik yang dilakukan pada malam tersebut, pahalanya akan dilipatgandakan dengan jumlah yang setara seperti kita beramal dalam seribu bulan.
Nah, kalau kita memposting kata, foto, dan video baik yang menginspirasi orang lain untuk berbuat baik juga, bukan tidak mungkin mendapat pahala yang berlipat-lipat, atau bahkan pahala untuk seribu bulan.
Hindari Berdebat Kusir
Saat bermain media sosial di bulan Ramadan, hindari berdebat kusir mengenai sesuatu. Debat tanpa ilmu, dalil, dan dasar.
Apalagi berdebat mengenai artis dan politisi. Percaya deh, tidak akan ada habisnya, yang ada kita akan terbawa emosi. Ujung-ujungnya mempengaruhi kualitas puasa yang sedang kita jalankan.
Allah SWT juga sangat membenci orang yang paling keras dalam berdebat dan merasa diri paling benar. Hal tersebut seperti yang termaktub dalam Hadist Riwayat Bukhari:
"Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya."
Oleh karena itu, saat Ramadan seperti ini, lebih baik menghindari akun-akun gosip dan politik untuk sementara waktu. Kalau pun memang tetap ingin membuka akun-akun tersebut, niatkan hanya untuk mencari informasi. Bukan untuk bergunjing, berdebat, atau malah menjadikan diri merasa lebih baik.
Terkadang, di akun-akun tersebut juga memang ada banyak informasi yang cukup bermanfaat, yang dapat kita ambil hikmah dan sisi baiknya.
Manfaatkan Untuk Menjalin Silaturahmi
Media sosial juga kita bisa manfaatkan untuk tetap menjalin silaturahmi dengan keluarga dan teman, terutama yang tinggal jauh, berbeda kota, bahkan mungkin berbeda negara.