Indahnya Toleransi Beragama di Negeri Ini
Umat beragama yang merayakan hari besar keagamaan, leluasa merayakan hari besar keagamaan mereka, akan tetapi yang tidak merayakan bisa liburan, jalan-jalan, atau makan-makan tanpa mengganggu perayaan umat beragama tersebut.
Menawarkan Diri untuk Membantu
Kalau ini cerita mengenai teman kuliah saya yang akan melaksanakan ibadah haji tahun 2023 lalu.
Saat karantina, beberapa hari sebelum berangkat ke tanah suci, suami teman saya tiba-tiba sakit. Sang suami menggigil. Meski sudah diberi obat dan ditangani dokter, sakitnya tidak kunjung sembuh.
Saat itu teman saya sangat khawatir, bagaimana nanti suaminya selama di pesawat. Padahal, perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi lumayan panjang. Sekitar sembilan jam.
Ia juga tidak membawa jaket atau baju hangat yang tebal. Saat mengepak pakaian, ia berpikir di Arab Saudi pasti panas, sehingga jaket dan sejenisnya tidak akan diperlukan.
Ia sempat akan membeli jaket tebal secara online, tetapi ternyata tidak semudah yang dikira. Mau meminta bantuan saudara dan kerabat juga tidak memungkinkan karena mereka tinggal berbeda kota.
Hingga akhirnya tiba-tiba ada satu teman kuliahnya yang menawarkan diri untuk membelikan jaket tersebut setelah ia berbasa-basi menghubungi si teman kuliah itu melalui pesan whatapps.
Padahal ia dan teman kuliah sudah berpisah selama lebih dari 20 tahun, dan si teman kuliah itu beragama non muslim.
Teman saya itu sangat terharu saat pagi-pagi, beberapa jam sebelum ia berangkat ke tanah suci, tiba-tiba teman kuliahnya datang sambil membawa jaket tebal yang dibutuhkan.
Ah, Indonesia itu memang tidak kekurangan orang baik. Mereka tak segan membantu meski tahu berbeda agama. Semoga keindahan toleransi beragama ini akan terus abadi selamanya.
Salam Kompasiana! (*)