Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Yang Cocok Bagi yang Malas Olahraga

29 Maret 2024   23:55 Diperbarui: 30 Maret 2024   04:47 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Yang Cocok Bagi yang Malas Olahraga
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Bagi yang jarang berolahraga, tentu akan geleng-geleng kepala jika ditanya olahraga apa yang cocok bagi orang yang berpuasa? 

"Boro-boro olahraga saat berpuasa, di luar bulan puasa aja jarang bahkan gak pernah olah raga hahaha....," kata Syaiful, na samaran dari tetangga Bang Nur. 

Karena itu, Syaiful ini memiliki postur tubuh yang termasuk tidak atletis, istilah halus bagi tubuh yang jarang berolahraga. Gemuk, bogel, perut buncit, cepat lelah, dan ngos-ngosan saat bergerak. 

Bang Nur sendiri, termasuk yang jarang olahraga. Kalau pun kebetulan berolahraga, pilihannya hanya olahraga yang murah-meriah. Bersepeda atau berjalan kaki keliling komplek perumahan. 

Itu pun kalau sempat dan lagi kumat ingin bergerak. Jalan kaki sepanjang "jogging track" yang dibangun secara swadaya oleh warga, pengurus RT/RW. 

Kadang-kadang di area "jogging track" ini pula, ada pemandangan unik. Bang Nur berpapasan dengan anjing piaraan tetangga yang ikut berolahraga bersama "tuannya".

Semula aneh bagi Bang Nur. Koq hewan piaraan ditemani berolahraga? Tapi menurut teman, justeru hewan piaranlah yang menemani tuannya berolahraga jalan kaki. 

Belakangan baru memaklumi. Itu ketika Bang Nur dapat tugas ke Bali. Seorang teman, mantan fotografer wanita yang pernah satu tim di penerbitan koran, mendatangi tempat saya menginap di daerah Sanur, Denpasar, Bali. 

Eh maaf, bukan mendatangi tempat menginap Bang Nur. Maksudnya datang mengajak jalan. Maklum dia sudah lama bermukim di Bali. Bahkan suaminya adalah orang barat (WNA). 

Berdua dengan suaminya, wanita asli dari Jawa Tengah ini kemudian mengelola usaha "home stay" yang disewakan bagi turis mancanegara yang datang ke Bali. Ya bukan hanya dari mancanegara. Termasuk turis domestik seperti Bang Nur. Bedanya turis domestik ini sewanya gratis hahaha... 

Nah, kalau di Bekasi tempat Bang Nur bersepeda dan mau sedikit agak jauh, pinjam sepeda Fifi, putri bungsu Bang Nur. Dia mah hobi bersepeda. Bahkan ikut rombongan warga komplek yang sudah terbentuk komunitas "gowes"-nya.

Maka di Bali ini, sepeda sudah disiapkan oleh teman tadi sang pemilik home stay di daerah Sanur. Sewa sepedanya pun gratis pula. Lokasinya juga strategis, tidak jauh dari Pantai Sanur. 

Kami menelusuri beberapa pantai bersepeda. Kalau bawa motor, harus diparkir khusus dan tidak boleh dibawa gowes sepanjang pantai. 

Nah, di sinilah saya baru paham. Para turis di Bali, sambil berolahraga jalan kaki, lagi-lagi ditemani hewan piarannya. Bahkan teman pengelola home stay, sempat bercanda, ketima suatu hari datang ke tempat menginap. Dia minta agar satu kursi di mobil dikosongkan.  

Katanya, akan naik satu penumpang lagi di jalan. Siapa lagi kalau bukan hewan piaraan untuk teman olahraga jalan kaki di sepanjang tepi pantai hahaha.... 

Begitulah cerita olahraga BangnNur di bulan puasa. Bersepeda-ria atau berjalan kaki untuk edisi Jumat 29 March 2024 bertema MYSTERY CHALLENGE 4 "Olahraga Saat Puasa" untuk ramadan bercerita 2024 dan ramadan bercerita 2024 hari 19.

Salam : Nur Terbit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun