Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com
Cerita Toleransi, Cerita Kita Juga Koq Sehari-hari
Karena itu, toleransi adalah juga sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dalam hal keyakinan, pendapat, atau kepercayaan.
Dengan demikian, tujuan utama dari diciptakannya toleransi adalah untuk saling membuat perbedaan menjadi saling melengkapi bukan bersaing.
Sikap toleransi yang benar adalah
tentunya dengan cara menghargai, menolong, serta menghormati. Bisa kita lihat contoh sikap toleransi, menghargai, dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat agama lain.
Berteman dengan siapa pun tanpa memandang agama, suku, atau ras. Sementara dalam kehidupan beragama di antaranya harus diwujudkan dalam bentuk :
Melaksanakan ajaran agama dengan baik, menghormati agama yang diyakini oleh orang lain, tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.
*****
Di balik toleransi yang harus sama-sama kita menjaganya, tentu ada pula yang faktor yang dapat merusak toleransi. Adapun sikap dan perilaku dapat yang merusak kebhinekaan, antara lain:
Menghina orang lain, mengutamakan kepentingan kelompok, berlaku diskriminatif terhadap kelompok tertentu, menonjolkan perbedaan suku, tidak menghormati adat daerah lain, menyebarkan berita bohong, memfitnah orang lain, dan melakukan tindakan makar.
Adapun contoh toleransi umat beragama, ya salah satunya adalah perayaan Hari Raya Idulfitri oleh umat Islam. Pada saat ini, umat Muslim membuka pintu rumah mereka bagi tetangga non-Muslim untuk merayakan bersama-sama.
Mereka memberikan maaf kepada sesama manusia tanpa memandang latar belakang kepercayaan agamanya.