Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Begini Penampilan Rumah Kami Jelang Lebaran

6 April 2024   23:51 Diperbarui: 6 April 2024   23:52 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini Penampilan Rumah Kami Jelang Lebaran
Kondisi ruang tamu masih amburadul meski sudah rapi-rapi jelang lebaran (foto dok Nur Terbit) 

Itu sebabnya Hari Raya Idul Fitri di sebut juga hari kemenangan. Ini karena umat Islam telah berhasil melawan hawa nafsu dan godaan selama menjalankan ibadah puasa. 

Kemenangan ini menjadi simbol kemenangan melawan segala bentuk kejahatan dan keburukan.

Hari raya dalam Islam juga sering diidentikkan sebagai perayaan mengenang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tahun baru Islam, dan banyak lainnya. 

Selain itu, Hari Raya Islam juga merupakan waktu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang yang kurang beruntung.

Juga saling memaafkan merupakan puncak kemuliaan hati. Meminta maaf dan memberi maaf memang tidak harus menunggu momen Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak ada salahnya pada perayaan Idul Fitri dilaksanakan kegiatan tersebut.

Sejarah hari raya Idulftri tidak bisa lepas dari dua peristiwa, yaitu peristiwa perang Badar dan hari raya masyarakat jahiliyah. 

Pertama, awal mula dilaksanakannya hari raya Idulfitri pada tahun ke-2 hijriah. Saat itu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar.

Sementata itu tradisi khas lebaran di Indonesia yang paling menonjol adalah tradisi pulang kampung yang dilakukan oleh para perantau di luar kota. 

Tujuannyan untuk merayakan hari raya Idulfitri bersama keluarga, 

halal bi halal dan silaturahmi, makan ketupat, menyediakan kue, membagikan THR, mengenakan baju baru, mengirim parcel lebaran, dan takbiran.

Bagi orang-orang yang merantau untuk tujuan tertentu, saat lebaran adalah saat yang dinantikan untuk pulang kampung berkumpul bersama keluarga besar. Mudik seakan menjadi kewajiban yang dilakukan para perantau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun