Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ini Destinasi Wisata Mudik ke Makassar

8 April 2024   23:37 Diperbarui: 8 April 2024   23:40 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Destinasi Wisata Mudik ke Makassar
Narsis di Pelabuhan Makassar (foto Nur Terbit) 

Kenapa harus mudik lewat laut? Nah di sinilah uniknya sebagai perantau yang pulang lebaran dengan kapal laut. Sebagai perantau asal Makassar, Sulawesi Selatan, bagi Bang Nur dan keluarga, inilah pilihan kedua angkutan mudik selain pesawat atau kapal udara. 

Kenapa kapal laut? Irit biaya Gak juga. Tidak selamanya yang memilih mudik dengan kapal laut karena pertimbangan ongkos dan bekal yang pas-pasan. 

Banyak pula pedagang kaya, memilih angkutan laut karena banyaknya barang dagangan yang harus dibawanya.

Contohnya Bang Nur sekeluarga yang biasanya pulang kampung ke Makassar, Sulawesi Selatan. Cuma ada dua pilihan moda transportasi yakin lewat laut dan udara. Lewat darat, tentu mustahil.

Kalau lewat laut, sudah pasti harus naik kapal laut, yang tentu saja memerlukan waktu perjalanan panjang, 2 hari 3 malam. Lewat udara lebih cepat, hanya 2 jam tapi ongkosnya mahal karena menggunakan pesawat terbang. 

Belum lagi sekarang ini harga tiket pesawat makin mahal, barang bagasi dikenai biaya pula --- yang sebelumnya penumpang diberi dispensasi biaya gratis sampai 20 kg.

Mudik dengan kapal laut, memang selain biayanya terjangkau, Bang Nur sekalian bernostalgia bagaimana "tempo doeloe" saat merantau ke Jakarta naik kapal laut. 

Setiap kali mudik, selalu ada aksi balas dendam begitu tiba di kampung halaman. Koq balas dendam, memangnya pulang kampung untuk mengamuk? hehehe...

Balas dendam di sini, yakni mengunjungi destinasi wisata yang tidak mungkin didapat selama melintasi jalur mudik, dari Jakarta - Surabaya ke Makassar. 

Seperti menikmati angin laut Pantai Losari, mampir salat di masjid terapung atau masjid Asmaul Husna yang kubahnya ada 99 itu. Sekedar diketahui, kedua destinasi ini dirancang oleh Ridwan Kamil, arsitek yang juga mantan Walikota Bandung dan mantab Gubernur Jawa Barat. 

Selain destinasi wisata, juga tidak melewatkan dengan berburu kuliner khas Makassar, yang memang susah dicari di perantauan. Begitu yang diburu sudah ditangan, balas dendam pun terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun