Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?
Tradisi "Manambang", Cara Anak-anak Berlebaran
Anak-anak itu manambang, tentu tidak sekedar karena ketiadaan. Namun, "barayo dengan manambang" bagian dari kebiasaan yang terjadi secara turun temurun.
Sekaligus ini juga sebagai ungkapan dan ucapan selamat lebaran ke penghuni rumah.
Budaya manambang itu biasanya terjadi di pertama hingga ketiga lebaran. Pasca itu, tidak ada lagi anak-anak yang manambang.
Beruntung ketika nasib mujur, di suatu rumah sedang ada tamu dari rantau, sehingga penghasilan anak-anak ini pun bertambah.
Apalagi tamu dari rantau itu sengaja pula membawa uang baru-baru, sehingga anak-anak ini senangnya minta ampun.
Hebatnya, anak kampung A misalnya tidak mau manambang di kampungnya sendiri.
Mereka pergi ke kampung B atau C, sehingga tak ada orang rumah yang tahu dengan mereka.
Dari hasil manambang itulah mereka bisa beli baju baru, pergi ke tempat destinasi wisata secara bersama pula.
Namun, tak jarang pula anak-anak ini tidak mendapatkan apa-apa dari manambang di satu tempat misalnya.
Maklum, orang kampung tak selalu ada duit saat lebaran. Tapi bagi anak-anak inibtak pula jadi masalah.
Mereka tetap senyum dan ketawa bersama. Itulah indahnya Idul Fitri di kalangan anak-anak.