RAMADAN Pilihan

Berbagi dengan Hati

8 Mei 2020   20:38 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan ramadhan bulan yang suci, bulan untuk perjalanan menuju hari yang suci, kita akan menjadi fitrah kembali. Kita bagai seorang bayi, yang belum mengantongi dosa-dosa diri.

Ya..bulan ramadhan kali ini bulan yang berbeda dengan bulan ramadhan sebelumnya. Saling berbagi agar semuanya merasakan untuk menyambut yang fitri.

Cara kami berbagi pun tidak sama dengan cara yang kami lakukan  di tahun sebelumnya. Dulu kami berbagi dengan cara membagi hidangan untuk buka bersama, untuk takjil sehabis jamaah sholat tarawih dan untuk iktikaf di sepuluh malam terakhir.

Kali ini kami dengan cara lain, membagikan dalam wujud bahan pokok makanan dan beberapa yang bisa diambil manfaatnya. Kami dimasyarakat bersama tim berbagi bersama dengan mengumpulkan bagi orang yang mau bersedekah kami bersedia mengelolanya. Dan kami bagikan dengan cara tidak lagi berduyun-duyun mendatangi kamj, cukup kami yang mengantar dari rumah ke rumah.

Selain di rumah kami bersama tim di tempat kerja kami juga membuat kegiatan sosial, zakat yang dibayarkan karyawan kepada kami,yang biasanya dibagikan saat tarawih keliling berupa alat ibadah dan perlengkapan masjid, kali ini kami kumpulkan menjadi satu dan kita wujudkan sembako, peruntukaannya untuk warga sekitar tempat kerja kami dan tukang becak yang ada di sekitar tempat kami dan tidak lupa pula pegawai rumah makan dan pelayan serta tenaga kebersihan di sekitar tempat kerja kami.

Kami berharap dengan kami langsung mendatangi si penerima, ini dapat mencegah tersebarnya virus yang saat ini masih terdengar melejit, hal ini juga sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus.

Semoga usaha yang kami lakukan bermanfaat dan membuat senyum orang di sekitar kita di tengah wabah pandemi.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun