Deaninda Kirana
Deaninda Kirana Mahasiswa

Seorang Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran. Memiliki hobi di bidang penulisan, film, dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pilihan Mudik Lintas Pulau: Pesawat vs Kapal

16 April 2024   19:00 Diperbarui: 16 April 2024   19:11 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilihan Mudik Lintas Pulau: Pesawat vs Kapal
Mudik Lintas Pulau, Pilih Kapal atau Pesawat? Kanan : pemandangan di atas kapal, Kiri : pemandangan di Bandara | Foto : Deaninda

Harta yang paling berharga....

Adalah keluarga...

Libur lebaran kerap kali digunakan para perantau untuk mudik dan bertemu keluarga tercinta. Mudik sendiri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan setiap menjelang peringatan hari besar agama atau kepercayaan tertentu. Salah satunya Idul Fitri atau Lebaran, yang merupakan hari besar umat Islam.

Mudik sendiri merupakan hasil singkatan dari bahasa Jawa, yaitu 'mulih dilik' yang berarti pulang sebentar. Mudik biasanya dilakukan oleh para perantau di berbagai kota di Indonesia, yang berbondong-bondong kembali ke rumah orang tua mereka menjelang peringatan hari besar agama. Harapannya, dengan mudik ini mereka bisa kembali mengingat atau nostalgia di daerah asal mereka dan menjalin kembali silaturahmi dengan orang tua atau sanak saudara di kampung halaman mereka, atau bahkan membantu sanak saudara mereka yang ada di desa kelahiran mereka.

Mudik yang biasanya bertujuan ke rumah orang tua atau mungkin sanak saudara, tentunya membutuhkan moda transportasi tertentu yang bisa menjangkau jarak antara daerah perantau dengan daerah asal orang tua mereka masing-masing. Tentunya, pemerintah Indonesia juga ikut andil dalam memfasilitasi pilihan moda transportasi umum bagi para pemudik yang hendak pulang ke rumah mereka masing-masing.


Moda transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah terdiri dari angkutan jalan (bus, travel), angkutan penyeberangan dan angkutan laut (kapal), angkutan udara (pesawat), dan angkutan kereta api. Namun, keempat pilihan ini tidak berlaku untuk para pemudik lintas pulau, karena mereka harus menyeberangi lautan untuk bisa sampai ke tujuan mereka, sehingga hanya dua pilihan moda transportasi yang bisa mereka gunakan ; angkutan penyeberangan dan angkutan laut (kapal) atau angkutan udara (pesawat).

Dilansir dari website resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, berdasarkan pantauan di 20 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, jumlah penumpang angkutan penyeberangan dan laut pada sehari sebelum Idul Fitri 2024 mengalami kenaikan dibanding pergerakan periode yang sama pada tahun lalu. Total jumlah penumpang angkutan penyeberangan berada di angka 155.660 penumpang. Jumlah ini meningkat 8,26% dibandingkan tahun lalu. 

Sedangkan untuk angkutan laut, pada h-1 lebaran, penumpang mencapai 63.288 penumpang. Jumlah ini meningkat 20,95% dibandingkan tahun lalu. Tak hanya angkutan penyeberangan dan laut, namun juga angkutan udara juga mengalami lonjakan penumpang mencapai 6,59% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Baik kapal ataupun pesawat, sama-sama mengalami lonjakan penumpang pada tahun ini. Pemilihan moda transportasi yang digunakan pemudik ini tentunya berdasarkan alasan dan pertimbangan tertentu oleh penumpang karena masing-masing moda transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.

Berikut faktor-faktor yang bisa membantu Anda mempertimbangkan dalam memilih kapal atau pesawat untuk mudik lintas pulau, sebagai panduan mudik :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun