Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Penulis

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Sukses untuk Tetap Semangat di Awal Bulan Puasa

7 Mei 2019   14:30 Diperbarui: 7 Mei 2019   14:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Sukses untuk Tetap Semangat di Awal Bulan Puasa
Ilustrasi bugar. (Hallosehat.com)

Dari situ, kita bisa memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Jika sebagai guru, murid, dan mahasiswa, maka, sarapan dengan setengah porsi nasi pecel sepertinya sudah cukup. Karena, aktivitasnya tidak akan seratus persen tanpa duduk. Bagi seorang guru, yang paling besar pengeluaran energinya sebenarnya ada di pikiran. Berbeda dengan seorang kuli bangunan. Biasanya, mereka perlu tenaga yang super untuk memulai jam kerja di paruh pertama dengan baik.

Oleh karena itu, sarapan dengan ditambah asupan protein yang sesuai kebutuhan, bisa membuat seorang kuli bangunan bisa bekerja dengan baik sampai jam istirahat di siang hari tiba. Maka, di poin ketiga ini kita perlu mencermati seberapa tinggi tenaga yang kita keluarkan selama kurang lebih 10 jam saat puasa. Apakah sangat besar, biasa, atau sedikit.

Jika sangat besar, maka jangan lewatkan waktu sahur tanpa mengonsumsi menu yang kaya akan protein dan mineral. Jika tenaga yang dikeluarkan biasa saja, maka karbohidrat dan kandungan gizi lainnya yang cukup sudah dapat membantu kita untuk tetap berseri sepanjang puasa.

Di poin ketiga ini, kita bisa mengetahui bahwa pemahaman terhadap jumlah tenaga yang dikeluarkan adalah sama dengan jumlah pemasukan energi yang diperoleh dari asupan makanan kita. Secara mudah, dinyatakan bahwa bersahurlah sesuai dengan porsi tenaga yang akan dikeluarkan selama 10 jam tersebut. Namun, jika waktu sahur kita terlalu mepet, maka, gunakanlah waktu selesai tarawih sebagai waktu untuk 'ngemil' seperlunya.

Tiga poin ini jika dirangkum maka menghasilkan sebuah pemikiran yang sangat sederhana dan seharusnya sudah dipahami oleh semua orang. Yaitu, bersahurlah dan jaga diri kita untuk tidak kehilangan banyak energi secara tidak seimbang. Artinya, jangan sampai menu sahur kita habis hanya untuk tidur-tiduran ataupun berpikir bahwa puasa itu melelahkan. Tetaplah berkegiatan sesuai dengan apa yang dilakukan di hari-hari biasa. Begitu pula dengan menunya. Jangan sampai menunya terlalu sedikit ataupun terlalu besar. Agar ketika puasa, kita tidak akan mengalami situasi-situasi yang tidak diinginkan (pingsan atau mengantuk berlebihan).

Begitulah puasa dan begitu pula caranya agar bisa kuat dan sehat dalam berpuasa. Khususnya saat masih di 10 hari pertama. Jangan pernah takut untuk jujur terhadap kebutuhan diri sendiri dan itulah kunci dari keberhasilan menjalankan ibadah puasa.

Semoga bermanfaat dan selamat berpuasa!

Malang, 7 Mei 2019
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun