Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Penulis

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Tradisi Betawi Sambut Lebaran Idul Fitri

6 April 2022   14:07 Diperbarui: 6 April 2022   14:34 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betawi adalah bagian dari suku bangsa Indonesia yang mempunyai beragam tradisi yang unik. Suku Betawi mayoritas bertempat tinggal di DKI Jakarta.

Sebagian  ada yang tinggal dipinggiran kota sepertai di Depok, Bekasi, Tanggerang,   dan  Bojong, Jawa Barat.

Saya tinggal di Kebagusan Pasar Minggu, Jakarta Selatan asli keturunan Betawi, tradisi yang masih lestari seminggu  menjelang bulan Ramadhan yakni antar membawa makanan,  bingkisan kepada sanak saudara yang lebih tua dalam keluarga masyarakat betawi , yang biasa disebut nyorog.

Ada juga jelang puasa membersihkan makam para leluhur keluarga Betawi, seperti membersihkan mengoret makam Baba, Enyak, Engkong, Nyatua, Encing, Encang dan sanak saudara lainya.

Dalam tradisi nyorog  masih ditemukan di masyarakat Betawi, tujuan adalah sebagai ajang silatuhrahmi menghormati yang lebih tua. Dalam menyambut lebaran Idul Fitri momen yang ditunggu-tunggu ada cara sendiri setiap daerah sesuai kearifan lokal masing-masing.

Masyarakat Betawi seiring kemajuan zaman tradisi Betawi mulai  terkikis,  tradisi  Betawi menyambut lebaran Idul Fitri salah satunya, tradisi memotong kerbau  menjelang lebaran.

Dahulu di Kampung Kebagusan,  Pasar Minggu,  Jakarta Selatan,  tempat penulis tinggal   kerbau disembelih bersama-sama bagi masyarakat yang ikut andilan.

Mereka bau membahu ada yang memotong kerbau, membersihkan daging dan jeroan, ada bagian memasak.

Daging hasil andilan selain dikonsumsi juga diantar ke orang tua atau dikenal istilah nyorog.

Bukan hanya itu, tradisi lain pun sudah jarang ditemui bahkan diambang kepunahan misalnya adalah dodol Betawi, biasanya dalam masyarakat Betawi jelang lebaran  itu membuat dodol dikerjakan secara bersama-sama sebagai simbol silatuhrahmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun