Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Agar Bukber Tak Jadi Ajang Pamer Semata

14 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:22 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar Bukber Tak Jadi Ajang Pamer Semata
Bukber bareng teman SMP | dokpri

Ada. 

Tapi sekarang saya menghadapinya dengan santai. Nggak perlu baper saat ada orang yang pamer ini itu. 

Selain dihadapi dengan senyuman, orang-orang yang suka pamer itu sebaiknya dihindari. 

Ya, semakin bertambahnya usia, saya makin selektif dalam memilih interaksi. Membatasi bahkan menghindari interaksi yang berpotensi menimbulkan drama. 

Drama kehidupan sudah banyak, tak perlu ditambah  lagi dengan hal-hal yang tak penting, seperti teman yang haus validasi itu. 

Semakin bertambahnya usia, biasanya circle pertemanan semakin mengecil. Namun, ikatannya pun semakin dalam. Biarlah teman sedikit, yang penting ikatannya dalam. 

Dengan circle yang semakin mengecil, undangan bukber semakin berkurang. Biasanya saya hanya menghadiri undangan bukber 2-5 kali saja. 

Biasanya bukber bersama teman SMP, SMA, ataupun rekan blogger. 

Bersama Teman-teman CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jawa Timur) | dokpri
Bersama Teman-teman CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jawa Timur) | dokpri

Bukber yang saya hadiri juga lebih intim. Nggak banyak orang. Jadi semua bisa saling ngobrol. 

Seperti kemarin, saya sudah bukber dengan teman-teman SMP. Nggak banyak orang. Hanya yang dekat dan masih sering interaksi saja, sih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun