Pengalaman Seru Menjelajahi Ragam Takjil di Sudut Kota Bandung!
Halo semua ! selamat datang kembali di blog saya, hari ini saya memiliki cerita manis tentang mencari takjil bersama dengan teman-teman kelas. Saya juga berkesempatan untuk mewawancarai secara singkat kepada para penjual takjil tersebut. Jadi mari kita mulai cerita manis mencari takjil pada kemarin sore!
Pada hari Selasa, 26 maret 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Saya bersama dengan teman-teman saya mengunjungi salah satu pusat jajanan kuliner saat Ramadan di kota Bandung, yaitu tepatnya di area Masjid Pusdai. Masjid Pusdai ini merupakan salah satu nama masjid yang terkenal di kota Bandung, yang terletak di Jl. Diponegoro No.63, kota Bandung. Ini menjadi pengalaman yang sangat seru untuk saya yang baru pertama kali berburu takjil di area Pusdai ini.
Bisa dilihat dari gambar diatas disana terdapat banyak pedagang takjil, dari mulai gorengan, roti-rotian, es buah, cendol, gyoza, kue cubit, zupa soup, dan sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Harga yang dipatok disana cukup terjangkau, jadi hampir semua kalangan bisa menikmati takjil yang ada di Pusdai.
Saya susuri setiap sudut dan bertemu dengan para penjual yang ramah, serta sesekali melihat kegembiraan anak-anak yang menantikan waktu berbuka puasa dengan penuh rasa semangat dan bahagia. Pada saat saya menyusuri jajanan takjil jujur saya sangat lapar mata, saya memutuskan untuk membeli beberapa jenis makanan antara lain gyoza goreng, kue cubit, cireng isi, dan makanan viral saat ini yaitu milk bun.
" Biasanya sih kita udah mulai buka jam 4-an, dalam sehari itu bisa abis sekitar 50 porsi, kalau pulang biasanya jam 7-an mau abis ga abis pun ya pulang aja " ujar Rahman pedagang gyoza.
" Kalo abis sehari bisa 4 tempat atau sekitar 100 pcs, jadi pulang juga bisa lebih cepet sekitar jam setengah 7-an juga udah pulang alhamdulillah " ujar Evi pedagang cireng isi.
Tak hanya sekedar mecari takjil saja, saya dan teman-teman akan menyantap takjil tersebut bersama-sama. Sehingga pada saat matahari semakin terbenam, kami pun mencari tempat yang nyaman untuk kami menikmati hasil mencari takjil kami masing-masing. Hingga pada pukul 18.05 WIB akhirnya waktu berbuka pun tiba, kami berkumpul di depan masjid dengan penuh kegembiaraan dan bersama-sama menikmati hidangan takjil yang telah kami dapatkan tadi.
Berburu takjil kemarin menjadi pengalaman yang penuh warna bagi saya, dari mulai berjalan menyusuri setiap gerai yang menawarkan beragam takjil lezat dan menggunggah selera, dan merasakan kehangatan suasana Ramadan yang dipenuhi dengan senyuman dan sapaan ramah dari para pedagang yang sangat semangat menawarkan hidangan mereka. Tidak hanya sekedar mencari takjil saja, tetapi momen berbagi kebahagiaan dengan teman-teman, bertukar cerita, dan menikmati takjil nya dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Sehingga ini menambah kisah warna warni saya dalam bulan Ramadan tahun ini.