Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.
Puasa Tanpa Nasi Tetap Bugar? Ini Rahasianya
Orang Indonesia kalau belum makan nasi namanya belum makan. Jadi biar pun sudah makan lontong isi, bihun dengan bakwan yang dicampur sambal kacang. Masih saja bilangnya belum makan. Karena belum makan nasi dan lauknya.
Padahal tujuan makan nasi adalah untuk menghasilkan karbohidrat yang nantinya menjadi sumber tenaga kita. Agar tidak lemas saat digunakan beraktivitas.
Nah, karbohidrat yang merupakan sumber tenaga tidak hanya berasal dari nasi saja. Banyak sekali sumber makanan yang mengandung karbon. Antara lain jagung, ubi, oats, beras merah, pisang, apel, mangga, bit, dan singkong.
Setelah mengetahui bahwa sumber energi tak hanya dari nasi, tentu kita tak akan bingung jika tak bertemu nasi.
"Ah, masih lemes kalau belum makan nasi?"
Itu hanya sugesti saja kok. Karena saya sudah membuktikannya. Hampir 2 tahun belakangan saya tak mewajibkan nasi sebagai menu makan utama. Lebih memperbanyak sayur dan buah.
Kini makan nasi justru karena terpaksa. Terpaksa sebab tak ada pilihan lain. Apakah saya sedang diet? Atau terkena suatu penyakit? Oh, tidak. Melainkan sudah mulai menjaga pola makan. Mulai melek kesehatan.
Dalam kondisi biasa, artinya bukan bulan puasa. Saya makan nasi hanya siang hari. Itu pun mulai jarang. Apalagi kalau ada mie. Maka nasinya pass dulu. Sama-sama mengandung karbo toh.
Untuk sarapan pagi lebih banyak makan buah. Malam hari lebih ke sayuran dan lauk pauk saja. Untuk Karbonya kadang bisa dengan makan roti, mie atau umbi-umbian.
"Apa kenyang cuma begitu saja makannya?"
Sejauh ini saya baik-baik saja. Tidak pernah bermasalah seperti kelaparan atau lemas kala beraktivitas.