Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.
Jelajah Masjid Bersejarah di Tangerang dan Nusa Tenggara Timur
Traveling dan riding dua hal yang saya sukai. Oleh karenanya begitu hari libur tiba, antara traveling dan riding sudah pasti masuk agenda
Melalui traveling dan riding saya banyak belajar tentang kehidupan. Melihat serta mengalami langsung berbagai peristiwa kehidupan yang tak terduga.
Dari berbagai kejadian yang dilihat dan dialami, timbul kesyukuran dalam diri. Sehingga ketika merasa down bisa langsung up lagi.
"Eh, ini sih enggak seberapa dibandingkan cobaan yang mereka hadapi."
Semacam itu pembangkit semangat dalam diri. Itu dari sisi kehidupan. Dari sisi religi dan ibadah juga demikian. Hanya dengan mengunjungi masjid bersejarah di suatu tempat sudah bisa mendapatkan perenungan.
Seperti saat saya mengunjungi Masjid Raya Jabalurrahmah di daerah Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan. Menyaksikan sendiri masjid tersebut yang tetap kokoh. Serasa tak percaya. Mengingat musibah jebolnya tanggul Situ Gintung cukup dahsyat hingga memakan ratusan korban.
Sementara Masjid Raya Jabalurrahmah yang berada di bawah tanggul tak tersentuh air bah. Bahkan menyelematkan orang-orang yang berada di dalam masjid. Dari sini saya mendapatkan perenungan. Betapa besar kuasa Ilahi.
Selanjutnya ketika saya melakukan perjalanan ke Pulau Timor. Tempat yang tidak boleh dilewatkan adalah masjid.
Selain memang tempat saya melaksanakan ibadah sebagai umat muslim. Saya juga ingin mengetahui tentang sejarah perkembangan agama Islam di sana.
Otomatis masjid menjadi salah satu saksi dan bukti sejarah terkait perkembangan agama Islam, di wilayah mana pun umat muslim berada.
Nah, di Pulau Timor inilah saya akhirnya bisa mengunjungi Masjid Agung Baitul Qodim. Yang merupakan masjid pertama di Pulau Timor.