Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pembukuan Manual, Cara Saya Menjaga Finansial Sehat Saat Ramadan

16 April 2023   18:53 Diperbarui: 16 April 2023   18:56 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukuan Manual, Cara Saya Menjaga Finansial Sehat Saat Ramadan
Picture by pixabay

Finansial sehat saat Ramadan? Duh, dulu sulit terwujud. Padahal pemasukan saat Ramadan bisa dibilang lebih dari biasanya. Meski pengeluaran selama Ramadan juga lebih ekstra.

Awalnya sempat bingung ketika menghitung-hitung keuangan.

"Kok tinggal segini ya? Belum untuk ini dan itu. Duh, kayaknya kurang nih."

Setelah diingat-ingat dan dirinci lagi. Ternyata memang ada pengeluaran yang semestinya tidak perlu. Karena tidak ada kontrol secara tertulis. Jadinya loss begitu saja.

Akhirnya kembali ke cara lama. Membuat pembukuan manual. Artinya dicatat dalam buku. Ini loh pos pengeluaran selama Ramadan. Ini loh pemasukan selama Ramadan. Jadi jelas dan terperinci.

Saya mulai mencatat, apa saja kebutuhan yang wajib dikeluarkan. Biasanya infak, zakat, dan sedekah. Besaran dana yang dikeluarkan dan waktu dana tersebut akan dikeluarkan sudah dicatat serta dipisahkan.

Kemudian kebutuhan sehari-hari juga sudah diberi pos sendiri. Ketika dibelanjakan juga dicatat. Apa saja yang dibeli. Lebih dan kurang dari dana yang disediakan tetap dicatat. Jadi ketahuan, kurang atau lebihnya untuk pos ini.

Selanjutnya biaya tak terduga. Seperti mendadak dimintai sumbangan. Atau tamu yang tidak membuat janji sebelumnya. Ini kan ada pengeluaran ekstra juga untuk suguhannya. Nah, kondisi semacam ini saya masukkan dalam pengeluaran tak terduga.

Termasuk undangan bukber. Baik rekanan atau keluarga. Pasti ada biaya yang dikeluarkan untuk buah tangan. Jenguk orang sakit dan takziah ke rumah orang yang berduka. Semua itu termasuk pengeluaran tak terduga.

Saya beri pos sekian rupiah. Begitu dikeluarkan juga tetap dicatat. Kelihatannya ribet ya? Tapi begitu dijalani ternyata seru dan jadi tahu pasti kemana aliran dana yang ada. Tidak ngenes karena habis tak jelas.

Dengan cara konvensional semacam ini,  pembukuan manual. Sewaktu-waktu saya ingin mengetahui dana untuk keperluan ini dan itu, tinggal buka bukunya saja. Mudah dan praktis. Inilah cara saya menjaga finansial sehat saat Ramadan. Membuat pembukuan sederhana. (EP)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun