Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.
Makan Bakso Dapat Kenangan, Ya Bakso Mas Tris dan Bakso Pulau Semau
Bakso. Makanan sejuta perempuan. Hampir semua perempuan menyukai bakso. Bukan berarti kaum lelaki tidak suka bakso.
Tapi rata-rata yang suka makan bakso adalah perempuan.
"Yuk, ngebakso yuk."
Begitu biasanya kaum perempuan kalau mengajak jalan. Jarang kan mendengar kaum laki-laki yang mengajak kawannya ngebakso?
Tapi saya pengecualian. Dibandingkan bakso, saya lebih suka mie ayam. Bukan berarti tidak suka bakso. Suka kok. Kalau ada pilihan maka saya lebih memilih mie ayam. Kalau tidak ada ya tidak masalah.
Nah, bicara bakso. Ada dua tempat ngebakso yang istimewa dan berkesan dalam hidup saya. Pertama bakso Mas Tris di daerah Ceger, Pondok Aren. Kedua bakso di Pulau Semau, NTT.
Bakso Mas Tris ini istimewanya di rasa baksonya. Saya kalau makan bakso selalu merasa ada kurangnya. Entah kuahnya yang kurang segar, keasinan, atau baksonya yang membuat enek.
Sedangkan bakso di Mas Tris semua-muanya pas. Kuahnya gurih dan segar, kekenyalan dan daging baksonya juga pas. Lokasinya strategis, pelayanannya cepat. Buat saya memuaskan semuanya.
Menariknya, saya mengenal bakso Mas Tris seperti diarahkan oleh feeling dan direstui semesta. Waktu itu saya sedang mengendarai motor usai berlebaran ke rumah kerabat. Karena kondisi mengantuk jadi kurang fokus, akibatnya saya salah jalan.
Sudah telanjur dan malas putar balik, akhirnya saya ikuti saja arah jalannya. Bukan jalan umum melainkan jalan perkampungan yang seperti tak ada ujungnya. Dalam kondisi seperti itu tiba-tiba saya kok ingin makan bakso.
"Makan bakso enak nih. Biar seger dan enggak ngantuk."