Deny Oey
Deny Oey Administrasi

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Merayakan Kembali Momen Ramadan yang Sempat Hilang

1 April 2023   20:12 Diperbarui: 1 April 2023   20:17 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merayakan Kembali Momen Ramadan yang Sempat Hilang
Ramadan penuh makna (Sumber: Pexels.com)

Bukber komunitas (Sumber: Dok. Pribadi)
Bukber komunitas (Sumber: Dok. Pribadi)

Namun seperti sebuah pepatah, "badai pasti berlalu". Tiga tahun dihantam pandemi akhirnya kita berhasil melewatinya.

Kini, angka penularan covid sudah semakin terkendali. Pandemi pun perlahan berubah jadi endemi. Beberapa aturan seperti wajib pakai masker juga sudah dilonggarkan. Semuanya siap kembali seperti semula. Ramadan tahun ini menjadi momen dimana saya beradaptasi dengan kebiasaan dan ritual yang sempat hilang tersebut.

Saya ingat bagaimana hari pertama puasa tahun ini saya sedang traveling ke NTT (Nusa Tenggara Timur) yang meski masyarakatnya mayoritas nasrani tapi ada sebagian masyarakat yang menunaikan ibadah puasa dengan buka puasa bersama dan sholat tarawih berjamaah.

Kembali ke Jakarta setelah puasa sudah berlangsung selama seminggu lebih, akhirnya saya kembali berkesempatan "merayakan momen yang hilang" itu saat mendapat sebuah undangan dari brand smartphone yang mengadakan acara offline sekaligus buka puasa bersama.

Yang lebih spesial, acara itu juga menjadi acara offline pertama mereka setelah terakhir menghelatnya tiga tahun silam tepat di awal-awal pandemi.

Bukber pertama 2023 (Sumber: Dok. Pribadi)
Bukber pertama 2023 (Sumber: Dok. Pribadi)

Momen itu seperti menjadi 'pembuka' bagaimana saya akan kembali merasakan momen ramadan yang penuh makna, merasakan indahnya kebersamaan dan toleransi, dan tentunya akan merasakan kembali nikmatnya ibu kota yang sepi saat lebaran.

"Dia yang seiman denganmu adalah saudaramu dalam Satu Tuhan. Dan dia yang tidak seiman denganmu adalah saudaramu dalam kemanusiaan."

Sebagai saudara dalam kemanusiaan, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan.

Semoga ramadan tahun ini menjadi momen yang dirayakan kembali serta diresapi setiap maknanya. Berkumpul untuk buka puasa bersama, menjalankan sholat tarawih bersama, dan mudik untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun