Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).
Nostalgia bersama "YKS"
Awalnya Yuk Kita Sahur menjadi program favorit berkat lagu dan goyang fenomenalnya, namun seiring berjalannya waktu hingga berubah menjadi Yuk Keep Smile, program ini banyak dikritik dan menuai kontroversi.
Selain goyangan yang dianggap vulgar dan erotis, YKS juga dikecam karena komedinya dianggap kasar dan melecehkan tokoh atau profesi tertentu dengan leluconnya. YKS dicap sebagai program yang tidak menghibur, tidak mendidik dan tidak bermutu.
Seiring dengan rating yang menurun karena tidak segemilang awal penayangannya, pamor YKS mulai meredup dan akhirnya berakhir dimana pamor Caisar sebagai bintang utama juga ikut meredup.
Yuk Kita Sahur menjadi sebuah sejarah dan pelajaran, dimana hiburan yang tak biasa di kala sahur pada akhirnya akan berubah seiring dengan perubahan selera masyarakat atau strategi manajemen dan promosi yang salah sasaran.
Terima kasih YKS..
Karena pernah menemani dan menjadi momen tak terlupakan di bulan ramadan.