Deny Oey
Deny Oey Administrasi

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Indahnya Toleransi dan Kemanusiaan di Masjid Agung At-Taqwa Bengkulu

8 April 2023   08:19 Diperbarui: 8 April 2023   08:26 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Toleransi dan Kemanusiaan di Masjid Agung At-Taqwa Bengkulu
dok.pribadi

Setelah lewat seperempat abad lebih, aku berkesempatan mengunjungi kembali kampung halaman ini. Karena sedang melakukan road trip, aku menggunakan jalur darat dari Palembang ke Bengkulu dengan waktu tempuh selama 12 jam.

Travel datang menjemputku jam 10 pagi, artinya aku akan tiba di Bengkulu jam 10 malam. Sayangnya karena sibuk antar jemput dan drop sana sini, perjalanan sedikit molor karena aku baru tiba di Bengkulu jam 10 malam.

View masjid dari menara berendo (sumber: Dok. Pribadi)
View masjid dari menara berendo (sumber: Dok. Pribadi)

Sebuah dilema muncul, karena besok paginya aku memiliki urusan penting, ditambah hari sudah larut malam. Aku kebingungan mencari tempat menginap malam itu.

Jika menginap di penginapan budget room sekalipun, rasanya sedikit mubazir karena hanya digunakan kurang dari enam jam. Apa lagi saat itu aku juga harus menekan pengeluaran karena perjalanan masih panjang.

Terbesit ide sedikit gila. Bagaimana kalau cari tempat umum yang sedikit layak untuk sekedar merebahkan badan. Hasil googling membawaku ke sebuah tempat yang menjadi alun-alun kota sekaligus menyatu dengan bangunan masjid: Berendo Kota Bengkulu. Sempurna!

"Kalau beruntung, aku bisa menginap di dalam masjid," pikirku saat itu.

Sejujurnya itu bukan kali pertama aku menginap di masjid. Dulu, aku juga pernah melakukannya bersama teman-teman lain.

Bedanya, kini aku hanya menginap sendiri. Ditambah lagi, sebenarnya aku adalah seorang nonmuslim.

***

"Wah boleh ya, pak?" ujarku dengan penuh semangat menyambut ajakan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun