Rayakan Lebaran Dengan Apa Adanya Namun Istimewa
Bulan ramadhan yang mulai menuju lebaran banyak dari kita menyiapkan lebaran dengan berbagai macam keperluan agar kegiatan saling memaafkan di hari lebaran dapat berjalan dengan lancar, dalam hal menyiapkan lebaran yang paling antusias adalah para ibu-ibu, biasanya kalau sudah di penghujung ramadhan ini, para ibu sibuk menyiapkan kue lebaran, pakaian untuk hari raya dan lain-lain.
Lebaran merupakan ajang untuk saling maaf memaafkan, dimana umat muslim mempersiapkan dengan sepenuh hati, dari merapihkan rumah, membuat kue lebaran, hingga baju lbaran untuk menunjang penempilan di saat silahturahmi.
Banyak di antara kita yang kurang memahami makna lebaran hingga banyak di antara kita yang salah mengartikan sebagai ajang untuk pamer, di luar itu hari lebaran adalah momen silahturahmi.
Lebaran yang identik dengan baju baru, sebenarnya tidak di larang, ketika tidak untuk pamer atau di niatkan dalam hal yang buruk, baju baru yang di kenakan saat lebaran akan membuat kita semangat dalam silaturahmi dan mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak dulu. bahkan tidak mengenakan baju baru saat lebaran juga tidak masalah, yang di anjurkan adalah menggunakan baju yang pantas dan suci.
mengenai baju baru yang di anggab wajib saat lebaran oleh masyarakat membuat angka kriminalitas yang tinggi karena merasa jika tidak mengenakan baju baru akan di anggap tidak bisa menyamai tetangga dan kerabat yang ada., sehingga memaksakan diri untuk menyamai orang lain.
Marilah kita sebagai umat muslim yang baik mulai menimbang mana yang harus dan mana yang tidak, jangan membebani diri dan keluarga dengan terus menuruti gengsi.
Laksanakan lebaran kali ini dengan penuh kedamaian, baik dengan orang lain maupun diri sendiri, lebaran adalah ajang untuk silahturahmi dan saling memaafkan, bukan ajang untuk pamer. maka lakukan secukupnya di luar konsep lebaran yang sebenarnya. rayakan lebaran dengan apa adanya.
terimakasih semoga bemanfaat