Devi Lestari
Devi Lestari Guru

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Rayakan Lebaran Dengan Apa Adanya Namun Istimewa

16 April 2023   09:40 Diperbarui: 16 April 2023   09:42 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rayakan Lebaran Dengan Apa Adanya Namun Istimewa
dekorasi-unik-lebaran-lentera-ramadan.png (1134697) (rukita.co) 

Bulan ramadhan yang mulai menuju lebaran banyak dari kita menyiapkan lebaran dengan berbagai macam keperluan agar kegiatan saling memaafkan di hari lebaran dapat berjalan dengan lancar, dalam hal menyiapkan lebaran yang paling antusias adalah para ibu-ibu, biasanya kalau sudah di penghujung ramadhan ini, para ibu sibuk menyiapkan kue lebaran, pakaian untuk hari raya dan lain-lain.

Lebaran merupakan ajang untuk saling maaf memaafkan, dimana umat muslim mempersiapkan dengan sepenuh hati, dari merapihkan rumah, membuat kue lebaran, hingga baju lbaran untuk menunjang penempilan di saat silahturahmi.

Banyak di antara kita yang kurang memahami makna lebaran hingga banyak di antara kita yang salah mengartikan sebagai ajang untuk pamer, di luar itu hari lebaran adalah momen silahturahmi.

Lebaran yang identik dengan baju baru, sebenarnya tidak di larang, ketika tidak untuk pamer atau di niatkan dalam hal yang buruk, baju baru yang di kenakan saat lebaran akan membuat kita semangat dalam silaturahmi dan mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak dulu. bahkan tidak mengenakan baju baru saat lebaran juga tidak masalah, yang di anjurkan adalah menggunakan baju yang pantas dan suci.

mengenai baju baru yang di anggab wajib saat lebaran oleh masyarakat membuat angka kriminalitas yang tinggi karena merasa jika tidak mengenakan baju baru akan di anggap tidak bisa menyamai tetangga dan kerabat yang ada., sehingga memaksakan diri untuk menyamai orang lain.

Marilah kita sebagai umat muslim yang baik mulai menimbang mana yang harus dan mana yang tidak, jangan membebani diri dan keluarga dengan terus menuruti gengsi.

Laksanakan lebaran kali ini dengan penuh kedamaian, baik dengan orang lain maupun diri sendiri, lebaran adalah ajang untuk silahturahmi dan saling memaafkan, bukan ajang untuk pamer. maka lakukan secukupnya di luar konsep lebaran yang sebenarnya. rayakan lebaran dengan apa adanya.

terimakasih semoga bemanfaat 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun